Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Non Signifikan Dampak Paying Victim Trump dan Penunjukan Cawapres Vance

20 Juli 2024   03:16 Diperbarui: 20 Juli 2024   04:46 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Eksposur Selektif 

Eksposur selektif adalah konsep psikologis di mana individu lebih memilih informasi yang mendukung keyakinan mereka dan menghindari informasi yang bertentangan. Perilaku ini merupakan penyebab dan akibat dari polarisasi media. Saluran media, yang menyadari kecenderungan ini, menyesuaikan konten mereka untuk memenuhi ekspektasi audiens target mereka. Strategi ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan penonton tetapi juga memperkuat posisi pasar outlet tersebut.

Dampak pada Afiliasi Politik 

Studi menunjukkan korelasi yang kuat antara pola konsumsi media dan afiliasi politik. Misalnya, individu yang mengonsumsi berita dari saluran konservatif lebih cenderung memiliki pandangan konservatif, sementara mereka yang mengikuti saluran liberal cenderung memiliki pandangan liberal. Korelasi ini bukan hanya kebetulan, tetapi diperkuat oleh peran media dalam membentuk opini publik.

Heuristik Ketersediaan 

Heuristik ketersediaan adalah bias kognitif di mana individu mengandalkan contoh langsung yang muncul di pikiran saat mengevaluasi topik atau keputusan. Dalam konteks konsumsi media, konten yang sering dan emosional lebih mudah diingat, mempengaruhi persepsi individu tentang realitas. Misalnya, berita sensasional tentang kejahatan atau skandal politik dapat menciptakan persepsi yang miring tentang prevalensi dan pentingnya kejadian tersebut.

Konsekuensi bagi Wacana Demokratis 

Polarisasi media dan echo chambers serta filter bubbles yang dihasilkan menimbulkan tantangan signifikan bagi wacana demokratis. Ketika individu hanya terpapar informasi yang sejalan dengan keyakinan mereka, menjadi sulit untuk terlibat dalam dialog konstruktif dengan mereka yang memiliki pandangan berlawanan. Penguatan loyalitas partisan ini dapat menyebabkan peningkatan polarisasi politik dan masyarakat yang terfragmentasi.

Mengatasi Masalah 

Untuk mengurangi efek polarisasi media, penting untuk mempromosikan literasi media dan mendorong individu untuk mencari sumber informasi yang beragam. Program literasi media dapat membantu individu mengevaluasi informasi yang mereka konsumsi secara kritis dan mengenali bias. Selain itu, mendorong budaya dialog terbuka dan debat dapat membantu menjembatani kesenjangan antara kelompok ideologis yang berbeda. 

4.Political Polarization: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun