Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

ASEAN Bersaing dengan EU, Harus Kentara Berasa Berguna bagi Setiap Rakyat

19 Juli 2024   04:52 Diperbarui: 19 Juli 2024   22:24 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan mengadopsi mekanisme ketahanan yang terinspirasi oleh model UE, ASEAN dapat memperkuat kemampuannya untuk menghadapi berbagai krisis secara lebih efektif. Ini akan memastikan bahwa negara-negara anggota tidak hanya dapat mengandalkan satu sama lain pada saat dibutuhkan, tetapi juga membangun solidaritas dan ketahanan kawasan yang lebih kuat.

Kesimpulan:  Menuju Kesetaraan dan Solidaritas

Bagi ASEAN, perjalanan menuju kesetaraan dan solidaritas memerlukan reformasi dan penguatan institusi. Memperkuat mekanisme penegakan hukum dan mengatasi ketidaksetaraan ekonomi menjadi kunci untuk membangun fondasi yang lebih solid. Keberanian dalam menghadapi tantangan eksternal dan komitmen untuk meningkatkan integrasi akan membantu ASEAN dalam mencapai tujuan kesetaraan dan solidaritas yang lebih besar.

Sementara UE menawarkan pelajaran berharga tentang bagaimana keragaman dan kesetaraan dapat dikelola dalam sebuah perserikatan, ASEAN memiliki kesempatan untuk belajar dan mengadaptasi strategi-strategi ini sesuai dengan konteksnya sendiri. Dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih terintegrasi, kedua perserikatan ini menunjukkan bagaimana berbagai pendekatan dapat menghasilkan persatuan dan kekuatan kolektif di tengah keragaman yang luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun