Mohon tunggu...
Iwan Setiawan
Iwan Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk Indonesia

Pustakawan, dan bergiat di pendidikan nonformal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kerikil dalam Langkah Sang Penari

10 Mei 2023   13:42 Diperbarui: 10 Mei 2023   13:57 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun tentang pertemuan itu, berlangsung dengan singkat dan tak sesuai rencana. Kedatangan orang tua murid itu dengan menjinjing buah tangan menciptakan perasaan sungkan bagiku. Aku tidak leluasa membahas keberlangsungan sekolah Qira. Dengan tersirat aku merestui kebiasaannya meninggalkan sekolah demi memenuhi agenda kegiatan di sanggar tari.

**

"Qira tidak mau sekolah!"

"Malu sama teman-teman!"

"Mereka mengejek Qira penari bayaran"

Dedah menumpahkan kegelisahannya. Siang itu ia menghadap menemuiku. Di ruang bimbingan siswa ia bercerita panjang lebar tentang putrinya. Tentang Qira yang mogok sekolah.

"Sepeninggal bapaknya, Qira saya dorong untuk ikut sanggar tari. Saya melihat ia juga suka menari. Mungkin terbawa oleh teman-teman bermainnya yang ikut di sanggar lebih dulu. Saya memasukannya dengan harapan ia bisa sedikit-sedikit mendapat penghasilan dari nari itu".

"Langkah Bu Dedah tidak salah. Namun ingatkah ibu bila Qira masih kanak-kanak?"

"Iya saya tahu Pak Setyo, namun harus bagaimana lagi?"

"Pagi tadi ia ngambek. Ia tak ingin masuk sekolah lagi. Ia menangis sesenggukan."

"Dengan melihat kelakuan Qira begitu, saya memberanikan diri menghadap Bapak. Saya bermaksud membawa Qira kembali ke rumah. Biar ia belajar di rumah saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun