Mohon tunggu...
Febriwan Harefa
Febriwan Harefa Mohon Tunggu... Guru - Seorang tenaga pendidik

Membaca, Menulis, Travelling adalah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Aktifitas setiap hari adalah sebagai tenaga pengajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melihat Keunikan Rumah Adat Tradisional Nias

17 Maret 2024   15:56 Diperbarui: 23 Maret 2024   12:00 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah adat tradisional Nias bagian utara di desa Fadoro Lauru, Kab. Nias (Dok: Pribadi)

Sedangkan muka bangunan miring ke arah luar dan memiliki bukaan berjerajak yang memungkinkan warga untuk melihat ke jalan di bawah. Jumlah tiang dalam deret depan rumah ini selalu genap, entah 4 atau 6 tiang. Balok panjang melintang di atas tiang-tiang, di deret kiri dan kanan rumah.

Di bagian depan ujungnya melengkung ke atas atau dalam bahasa nias disebut Ewe, dan dihias dengan ukiran-ukiran seperti ayam jantan, biawak, ukiran hiasan emas, matahari dlsb. Di Nias Selatan Ewe ini disebut Sikhli, dan hiasan hanya seperti ornamen. Bentuk Ewe ini sering menyerupai depan sebuah perahu.

Bagian dinding rumah biasanya polos, hanya di rumah bangsawan terdapat panel dinding yang diukir dengan sangat teliti. Masih ada beberapa contoh rumah Omo Zebua terawat baik di Nias Selatan sampai saat ini.

Bagi yang hendak ingin melihat secara langsung rumah ini, bisa langsung berkunjung ke desa Bawomataluo atau desa Orahili Fau. Di desa ini rumah adat tradisional bagian selatan masih berdiri kokoh.

Rumah-rumah di wilayah Lahusa dan Gomo

Gaya rumah Nias Tengah agak sedikit berbeda dengan bagian selatan, bentuknya berupa persegi panjang, tapi tidak dibangun dinding ke dinding seperti di selatan. 

Rumah di Gomo dikerjakan agak rustikal dan pakai berbagai ukiran "primitif". Rumah-rumah adat ini sering lebih dihiasi daripada rumah-rumah di selatan dan utara. Jumlah tiang dalam deret depan selalu ganjil sekitar 5 atau 7 tiang.

Sering kelihatan satu lengan keluar dari tiang yang dengan tangan terangkat memberi Salam. Rumah di Gomo sering memakai satu balok panjang yang melintang di atas kediaman rumah, persis dalam pertengahan rumah. Balok ini dibentuk dari satu pohon yang bersama dengan akar pohon digali dari dalam tanah.

Balok ini disebut hulu, dan ujungnya yang dibentuk dari akar pohon itu disebut bal hulu (ujung punggung). Bal hulu biasanya penuh ukiran. Rumah-rumah bangsawan (Omo Sebua) di wilayah Gomo lebih besar dan lebih dihiasi daripada rumah biasa, tetapi tidak spektakuler seperti di selatan.

Rumah-rumah di Nias Selatan di bagian utara dari Gomo sedikit berbeda dari rumah lainnya di Nias Selatan. Rumah-rumah disini menunjukkan variasi besar dan membuktikan kreativitas para penduduk di kecamatan-kecamatan yang berbeda: Llmatua, Llwa'u, Bawlato dan Idanoi (Holi).

Dasar juga rektanguler, tetapi lebih ke arah quadrat.  Dan semua rumah yang bervariasi masih tetap memakai Ewe, balok panjang di sisi kiri dan kanan rumah. Model-model rumah juga memperhatikan iklim dan lokasi rumah, entah itu di atas gunung dengan suhu lebih dingin atau di lembah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun