Saya mengalami sendiri untuk mendapatkan minyak tanah harus ke sebuah toko yang mempunyai modal besar. Di toko ini saya dengan bebas dapat menentukan jumlah minyak tanah yang saya inginkan. Bahkan di beberapa toko yang mempunyai modal besar di Kota Gunungsitoli mendapat distribusi minyak tanah beberapa drum. Sehingga terkadang harga minyak tanah bisa menca[at Rp.4.500
Sementara di kompleks saya tinggal yaitu di Kompleks KBN, Jalan Tirta. Untuk mendapatkan minyak 5 liter, saya harus menitipkan jiregen minyak tanah saya beberapa hari sebelumnya. Alasannya adalah karena warung yang menjual minyak tanah di kompleks saya tinggal masih kategori warung kecil. Oleh karenanya pendistribusian minyak tanah di warung tersebut hanya berkisar 100-200 Liter. Sementara hampir puluhan rumah di kompleks tersebut menggunakan minyak tanah untuk keperluan rumah tangganya.
Hal yang sama bukan hanya terjadi di kompleks saya saja hampir di banyak warung yang mempunyai modal kecil (5-20 juta) yang saya jumpai hampir tidak ada distribusi minyak tanah.
Solusi Ketidak Merataan Pendistribusian Minyak Tanah
Untuk mendisribusikan minyak tanah di Kota Gunungsitoli dan Kepulauan Nias umumnya. Seharusnya pertamina bersama kementerian perdagangan bersama dengan pihak terkait. Melakukan pengawasan dengan terjun langsung ke daerah Kepulauan Nias untuk mengawasi pendistribusian minyak tanah. Sehingga pendistribusian minyak tanah di toko yang mempunyai modal besar dan warung-warung kecil rata berdasarkan aturan yang beralaku, dan tentunya diharapkan masyarakat Kepuluan Nias mendapatkan pendistribusian minyak secara teratur setiap minggunya.
Kesimpulan
Itulah pengalaman dan pengamatan saya tentang pendistribusian energi di kampung halaman saya, Kepuluan Nias. Sedikit membaik dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Akan tetapi masalah pendistribusian ketidak merataan antara pemilik modal kecil dan besar, antara kabupaten yang satu dengan kabupaten lain masih masih banyak dijumpai. Semoga kedepannya pertamina pusat bersama denga pihak terkait dapat mengontrol pendistribusian di daerah paling luar Indonesia bagian barat ini. Inilah pengalaman saya. Terima salam saya dalam bahasa Nias Ya’ahowu.
https://twitter.com/febriwanharefa1
https://www.facebook.com/iwan.hrfa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H