Mohon tunggu...
Febriwan Harefa
Febriwan Harefa Mohon Tunggu... Guru - Seorang tenaga pendidik

Membaca, Menulis, Travelling adalah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Aktifitas setiap hari adalah sebagai tenaga pengajar.

Selanjutnya

Tutup

Money

Keadaan Pendistribusian Energi di Kepulauan Terluar Indonesia Bagian Barat

1 Desember 2016   10:30 Diperbarui: 1 Desember 2016   11:57 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SPBU Ga Dese (Dok pribadi)

Saya mengalami sendiri untuk mendapatkan minyak tanah harus ke sebuah toko yang mempunyai modal besar. Di toko ini saya dengan bebas dapat menentukan jumlah minyak tanah yang saya inginkan. Bahkan di beberapa toko yang mempunyai modal besar di Kota Gunungsitoli mendapat distribusi minyak tanah beberapa drum. Sehingga terkadang harga minyak tanah bisa menca[at Rp.4.500

Sementara di kompleks saya tinggal yaitu di Kompleks KBN, Jalan Tirta. Untuk mendapatkan minyak 5 liter, saya harus menitipkan jiregen minyak tanah saya beberapa hari sebelumnya. Alasannya adalah karena warung yang menjual minyak tanah di kompleks saya tinggal masih kategori warung kecil. Oleh karenanya pendistribusian minyak tanah di warung tersebut hanya berkisar 100-200 Liter. Sementara hampir puluhan rumah di kompleks tersebut menggunakan minyak tanah untuk keperluan rumah tangganya.

Hal yang sama bukan hanya terjadi di kompleks saya saja hampir di banyak warung yang mempunyai modal kecil (5-20 juta) yang saya jumpai hampir tidak ada distribusi minyak tanah.

Solusi Ketidak Merataan Pendistribusian Minyak Tanah

Untuk mendisribusikan minyak tanah di Kota Gunungsitoli dan Kepulauan Nias umumnya. Seharusnya pertamina bersama kementerian perdagangan bersama dengan pihak terkait. Melakukan pengawasan dengan terjun langsung ke daerah Kepulauan Nias untuk mengawasi pendistribusian minyak tanah. Sehingga pendistribusian minyak tanah di toko yang mempunyai modal besar dan warung-warung kecil rata berdasarkan aturan yang beralaku, dan tentunya diharapkan masyarakat Kepuluan Nias mendapatkan pendistribusian minyak secara teratur setiap minggunya.

Kesimpulan

Itulah pengalaman dan pengamatan saya tentang pendistribusian energi di kampung halaman saya, Kepuluan Nias. Sedikit membaik dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Akan tetapi masalah pendistribusian ketidak merataan antara pemilik modal kecil dan besar, antara kabupaten yang satu dengan kabupaten lain masih masih banyak dijumpai. Semoga kedepannya pertamina pusat bersama denga pihak terkait dapat mengontrol pendistribusian di daerah paling luar Indonesia bagian barat ini. Inilah pengalaman saya. Terima salam saya dalam bahasa Nias Ya’ahowu.

https://twitter.com/febriwanharefa1

https://www.facebook.com/iwan.hrfa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun