Mohon tunggu...
Iwad Handri Irwan
Iwad Handri Irwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030133 Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hikmah di Balik Puasa: Ucapan Hazrat Khalifatul Masih II, Tentang Ramadhan Mengingat Allah

10 Maret 2023   00:00 Diperbarui: 10 Maret 2023   00:05 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijaksanaan pertama adalah seseorang diselamatkan dari penderitaan melalui puasa tampaknya mengejutkan bahwa puasa menyelamatkan seseorang dari penderitaan karena seseorang mengalami lebih banyak rasa sakit dengan berpuasa namun, ketika merenungkan fakta ini kita mengetahui bahwa puasa sebenarnya mengajarkan seseorang dua pelajaran yang melindungi dirinya secara nasional.

Pelajaran pertama adalah bahwa orang kaya yang makan makanan terbaik sepanjang tahun bahkan tidak menyadari penderitaan saudaranya yang miskin karena kelaparan  mereka tidak pernah merasakan penderitaan kelaparan dan juga tidak dapat memperkirakan tingkat keparahan kelaparan namun, dibawah perintah islam orang-orang yang sangat kaya harus berpuasa dan kemudian mereka mengenali rasa lapar dan secara akurat menilai kondisi saudara-saudara mereka yang miskin dan rasa simpati mereka muncul di hati mereka, hal ini berakibat pada kemajuan dan perlindungan bangsa dan keselamatan bangsa sesungguhnya adalah kesejahteraan setiap individu.

Praktek menanggung kesulitan

Islam tidak menginginkan orang-orang menjadi malas, ceroboh dan tidak memiliki kebiasaan menahan kesulitan, tetapi menginginkan mereka mampu menanggung segala jenis kesulitan pada saat dibutuhkan setiap tahun, puasa menghasilkan kekuatan ini pada umat islam dan mereka yang mematuhi perintah ini tidak akan binasa dengan memanjakan diri dalam kemewahan dan kelonggaran.

Perlindungan dari dosa

Puasa menyelamatkan manusia dari dosa ditetapkan dari fakta bahwa dosa pada kenyataannya adalah kecenderungan pada kesenangan material dan diamati secara alami bahwa ketika seseorang mengembangkan kebiasaan, mereka tidak dapat meninggalkannya namun, ketika mereka menemukan kekuatan untuk meninggalkannya atas kehendak mereka sendiri maka keinginan itu tidak menguasai mereka ketika seseorang demi tuhan, melepaskan semua kesenangan yang kadang-kadang membawa mereka pada dosa dan membiasakan diri untuk mengendalikan diri selama sebulan penuh, hasil yang tak terhindarkan dari praktik ini adalah bahwa mereka dapat dengan mudah mengatasi kejahatan-kejahatan itu membawa mereka pada dosa.

Kekuatan doa dan dampaknya

Puasa membantu membangun kesalehan sedemikian rupa sehingga pada hari-hari [ramadan], karena seseorang harus bangun di malam hari untuk makan, mereka mendapat kesempatan untuk melakukan lebih banyak ibadah  dan banyak berdoa.

Ketika seseorang melepaskan kenyamanannya untuk tuhan yang maha esa, maka allah menariknya kepada-nya dan memperkuat jiwanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun