Saat itu, 1 bulan tepat.. Sebulan setelah Pendeta yang pernah meminta mereka untuk mengaku dosa dulu dan bertobat pada Allah, mendoakan dan mengoleskan minyak urapan ke mata Nonik. Tiba-tiba, Nonik yang ada dalam gendongan sahabat saya menunjuk-nunjuk lapangan di depan rumah mereka.
Puji Tuhan! Nonik bisa melihat! Ia melihat kambing yang sedang merumput di lapangan dan ia ingin melihatnya lebih dekat. Allah Maha Besar!
Nonik pun dibawa lagi ke dokter untuk diperiksakan. Alangkah terkejutnya dokter begitu tahu Nonik kini bisa melihat.
“Di bawa ke dokter mana, Bu?” tanya dokter dengan takjub
“Saya hanya berdoa. Saya percaya Allah akan menolong Nonik...” jawab sahabat saya
“Anak Ibu bisa melihat. Penglihatannya normal...” kata dokter
Puji Tuhan.. Sahabat saya dan keluarganya sangat bahagia. Sejak saat itu ia betul-betul bertobat. Ia tidak lagi membungakan uangnya. Ia menyesal... Ternyata makan bunga dari pinjaman uang yang ia berikan, apalagi pada orang yang sedang susah itu berakibat tidak baik. Ternyata anak keturunan juga ikut menanggung dosa orang tuanya. Bahkan dari colak-colek cewe yang mereka anggap tidak begitu masalahpun, ternyata sudah dilaknat Allah. Dan sedihnya, lagi-lagi anak dan keturunan yang harus menanggung.
Saya tercenung. Kutuk dan dosa. Bisa dipatahkan dengan iman, percaya, bertobat dan berdoa hanya pada Allah. Dan harus dengan ketulusan hati. Cinta ibu ini menguatkan dan memurnikan semua tujuan. Dia fokus pada Allah, mau sungguh-sungguh bertobat dan berubah. Sungguh, suatu pelajaran untuk saya...
Daftar dosa saya begitu panjang dan saya masih malu menutupinya, bahkan pada Allah sekalipun. Saya masih sombong dan berpura-pura bersih. Saya masih belum mampu bertobat dan melepaskan diri dari dosa. Ya Allah, ampunilah saya
Mujizat itu ada, asal kita percaya, berusaha, penuh iman dan sungguh-sungguh hanya bersandar pada Allah. Untuk semua sahabat yang sedang berbeban berat, bersabarlah.. tetap tekun dan yakin akan pertolongan Allah. Ia punya rencana....
Percayalah, MUJIZAT ITU ADA. Amin...