Mohon tunggu...
Ivone Dwiratna
Ivone Dwiratna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang hamba TUHAN

Believe, Belajar, Bertindak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mujizat Itu Ada

29 Desember 2016   01:27 Diperbarui: 29 Desember 2016   01:44 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Saya suka bohong.. Saya suka bungakan uang dari orang-orang yang pinjam uang dari saya... bla..bla..bla..” begitu pengakuannya

Setelah mereka mengakui semua kesalahan dan dosa-dosanya pada Allah, mereka kembali pada Pendeta tersebut. Tapi Pendeta tersebut berkata jika ia mendapat karunia penglihatan kalau mereka belum mengungkapkan semua dosa mereka dan mohon ampun pada Allah untuk itu semua. Bingunglah mereka. Dosa yang mana lagi yang belum diungkapkan?

Akhirnya, mereka pulang lagi ke rumah. Di rumah, mereka terus memikirkan dosa apa yang belum diungkapkan. Akhirnya, hari itu juga..pukul 21.00 WIB.. mereka ingat satu hal yang tidak pernah diungkapkan. Sang suami suka colek-colekin cewek.. Hanya colak-colek saja padahal, tidak lebih. Tapi, Allah tidak berkenan.

Malam itu juga mereka langsung kembali dan menemui si Pendeta. Setelah mengakui semua dosa-dosanya dan berjanji untuk bertobat, maka barulah Pendeta tersebut mau mendoakan mereka.

Sang Pendeta doakan mereka dan berikan minyak urapan pada kedua mata Nonik

“Ibu percaya pada Allah? Allah sudah sembuhkan Nonik”

Begitu kata sang Pendeta..

Setelah didoakan, mereka pulang. Begitu di rumah, mereka berharap Nonik dapat melihat. Tapi, ternyata tidak. Nonik belum bisa melihat. Demikian pula keesokan harinya dan esoknya... dan esoknya lagi..

Pada waktu mereka membawa Nonik ke Pendeta tersebut, Nonik sudah berumur 3 bulan. Betapa cemas hati mereka. Tapi sahabat saya ini sangat percaya akan pertolongan Allah. Jadi, ia hanya mencari second opinion dan upaya medis saja. Selebihnya hanya berdoa, memohon pertolongan dan karunia kesembuhan dari Allah.

Hari-haripun berlalu. Sudah hampir satu bulan berlalu sejak didoakan Pendeta tersebut dan mereka melaluinya tanpa ada perubahan sedikitpun pada penglihatan Nonik. Hingga akhirnya 3 hari sebelum genap sebulan setelah didoakan Pendeta, ada KKR. Lalu mereka mengikuti KKR tersebut. Saat KKR, mereka dipanggil oleh Pendeta yang melayani di KKR tersebut, untuk didoakan. Padahal mereka tidak kenal dan tidak bercerita sedikitpun mengenai permasalahan yang sedang dihadapi.

Setelah mereka pulang, lagi-lagi dengan harap-harap cemas mereka mengamati kondisi Nonik. Mencoba melihat apakah penglihatan Nonik sudah dipulihkan. Ternyata sama saja. Tidak ada perubahan sedikitpun pada penglihatan Nonik. Tapi mereka tetap percaya bahwa hanya Allah yang bisa sembuhkan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun