Baca tiga kali sekira pas dia tidur. Nanti dialam bawah sadarnya, dia bakal ninggalin selingkuhannya, gog." Imbuh Bagong
"Ya po gong?" Togog tertarik, penasaran.
"Iya gog, jajalen. Sopo reti berhasil ngga semuspro dugaan awalmu". Ucap bagong. Togog terkesiap. Kok Bagong bisa baca pikirannya.
"Tapi aku ikhlas kok gong. Kalo semisal dia sudah nggak cinta aku, berarti sembahyangku kurang. Tirakatku kurang jero. Cinta itu ndak bisa dipaksakan. Kalo dia milih gitu, yaudah. Denger dia posting suara partner barunya di story ig aja sudah cukup ngelu. Aku gamau pusing. Aku mau fokus ke hidupku aja dulu. Matursuwun gong." Togog sambil berkaca di matanya. Dia narima ing pangdum.
Bagong didepannya merem, dengan pisang goreng dimulut. Dia tidur dengan posisi udel yang kebuka.
"Wolha asu tenan koe gong". Umpat togog. Diselomotkannya ujung rokok ke pusar Bagong yang terbuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H