Mohon tunggu...
Ivan Yusuf Faisal
Ivan Yusuf Faisal Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Bukan jurnalis, hanya sharing. Rijks Universitêit de Gröningen, Ned

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Hidup ala Togog

27 Desember 2017   02:53 Diperbarui: 27 Desember 2017   17:04 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca tiga kali sekira pas dia tidur. Nanti dialam bawah sadarnya, dia bakal ninggalin selingkuhannya, gog." Imbuh Bagong

"Ya po gong?" Togog tertarik, penasaran.

"Iya gog, jajalen. Sopo reti berhasil ngga semuspro dugaan awalmu". Ucap bagong. Togog terkesiap. Kok Bagong bisa baca pikirannya.

"Tapi aku ikhlas kok gong. Kalo semisal dia sudah nggak cinta aku, berarti sembahyangku kurang. Tirakatku kurang jero. Cinta itu ndak bisa dipaksakan. Kalo dia milih gitu, yaudah. Denger dia posting suara partner barunya di story ig aja sudah cukup ngelu. Aku gamau pusing. Aku mau fokus ke hidupku aja dulu. Matursuwun gong." Togog sambil berkaca di matanya. Dia narima ing pangdum.

Bagong didepannya merem, dengan pisang goreng dimulut. Dia tidur dengan posisi udel yang kebuka.

"Wolha asu tenan koe gong". Umpat togog. Diselomotkannya ujung rokok ke pusar Bagong yang terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun