Mohon tunggu...
Ivan Yusuf Faisal
Ivan Yusuf Faisal Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Bukan jurnalis, hanya sharing. Rijks Universitêit de Gröningen, Ned

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Hidup ala Togog

27 Desember 2017   02:53 Diperbarui: 27 Desember 2017   17:04 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gong, tak kasih tau. Sebenernya tertawa hanya untuk melepas stres, karena menurut ilmu cakruk kami, stres itu ada tiga macam : (1). Stres mulyo, yaitu memikirkan diri sendiri yang sedang stres hingga kita bertambah stres. Menjadi mulia karena kita sangat berempati dengan diri kita yang sedang dirundung stres. 

(2).Stres muspro, yaitu memikirkan orang lain yang sedang stres dan kita ikut menjadi stres. Ini stres yang sia-sia karena hasil kestresan kita tidak akan bisa membantu orang lain yang sedang stres itu. (3). Stres ciloko, yaitu memikirkan orang lain yang tidak stres dan kita menjadi stres karenanya. Ini adalah stres yang bikin celaka, karena orang lain saja tidak memikirkan dirinya sendiri dan happy-happy saja, kenapa kita yang menjadi stres?". Papar Togog sambil berdiri gagah dengan tangan ikut bergerak layaknya akademisi.

"Butuh powerpoint ndak gog?" Potong Bagong sambil ketawa.

"Matamu gong". Dilemparnya gelas keramik isi kopi ke perut Bagong.

"Nah, untuk menghindari stres itu gong aku tu selalu ketawa dan terus tertawa untuk mempertahankan emosi dan perasaan kami di lingkungan yang sulit ini, agar tetap bisa fokus kepada logika, ben ya tetep bersemangat mbok ya di siosio, dan ya biar ndak terhanyut dalam suasana yang bisa meruntuhkan moral kami." Togog bener-bener serius. Maaf, maksudnya Prof. Togog, S.H., L.LM

Togog ngelamun. Nasibnya gini amat. Kisahnya sama pesis kaya Prabu Duryudana.

Dia diselingkuhi istrinya sendiri Nyai Ratu Banowati. Sebagai salah satu penguasa Astina, Prabu Duryudana sebenarnya sudah ikhlas diselingkuhi, wong ya bukan pertama kali. Tapi setiap ketemu sama Banowati dia selalu keinget Arjuna, selingkuhan Banowati. Sebenarnya Duryudana sedih ya nelangsa. Kalo sang Prabu ngamuk, Togog lebih enjoy.

"Gog, tak kasi tau mantra. Ini aku dapet dari Batara Guru, dan sudah jaminan kayangan bakal sukses bikin calonmu pisah dari selingkuhannya". Kali ini, air mukanya ngga celelekan lagi. Bagong serius.

"Pie gong?" Togog penasaran walaupun merasa ini bakal muspro.

"Gini, coba ikutin aku:

Tolak balak sejatine katresnan muspro doyo asmoro terus sebut nama calonmu dan selingkuhannya, terus dilanjut cidro pedot sih sejatine suloyo sumangkir pedot sihmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun