Mohon tunggu...
ivan fauzan
ivan fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Sunan Gunung Djati

Membaca Sejarah dan merangkum dari apa yang saya baca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Jaringan Ulama Timur Tengah & Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII

22 Desember 2024   16:40 Diperbarui: 22 Desember 2024   16:39 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

2.Kehidupan di Madinah : Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Madinah adalah kota yang diberkahi. Umat Islam percaya bahwa orang yang meninggal di Madinah akan mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW pada hari kiamat.

3.Hijrah : Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 M menjadi titik awal kalender Hijriah. Di Madinah, Nabi mendirikan Piagam Madinah, sebuah konstitusi yang mengatur kehidupan masyarakat multietnis dan multiagama dengan prinsip keadilan dan toleransi.

•Sejarah Madinah

Madinah menjadi pusat kekhalifahan Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan empat khalifah pertama. Kota ini juga menjadi saksi banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti Perang Badar, Perang Uhud, dan Perang Khandaq.

Hubungan Makkah dan Madinah dalam Islam

Makkah dan Madinah memiliki hubungan erat dalam kehidupan umat Islam. Keduanya menjadi pusat ibadah, ilmu pengetahuan, dan peradaban Islam. Banyak umat Muslim yang mengunjungi kedua kota ini dalam satu perjalanan, yaitu haji atau umrah, untuk merasakan keberkahan dari kedua kota suci tersebut.

Keduanya juga memiliki nilai spiritual yang tinggi. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa shalat di Masjidil Haram di Makkah bernilai 100.000 kali lipat dibandingkan shalat di masjid lainnya, sementara shalat di Masjid Nabawi di Madinah bernilai 1.000 kali lipat.

Sumber : Azyumardi Azra , “Jaringan Ulama Timur Tengah & Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun