Mohon tunggu...
Muhammad Ivan
Muhammad Ivan Mohon Tunggu... Administrasi - PNS di Kemenko PMK

Sebagai abdi negara, menulis menjadi aktivitas yang membantu saya menajamkan analisa kebijakan publik. Saya bukan penulis, saya hanya berusaha menyebarkan perspektif saya tentang sesuatu hal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wajah Baru PKH Menghadapi Ketimpangan Baru

28 Februari 2019   23:53 Diperbarui: 1 Maret 2019   00:51 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dengan pemikiran yang lebih makro, investasi PAUD dengan merujuk pada studi dari Lee & Mason (Lee et al., 2000; Lee & Mason, 2010; Mason et al., 2016) perubahan dalam struktur usia terkait dengan peningkatan investasi pada sumber daya manusia anak-anak menunjukkan dampak pada pertumbuhan ekonomi, meskipun tidak mempertimbangkan perubahan tingkat pendidikan penduduk. Ini mengartikan bahwa meskipun tingkat pendidikan tidak berangsur membaik, namun dengan adanya peningkatan investasi pada sumber daya manusia anak-anak, berpotensi terkait dengan pertumbuhan ekonomi.

Sebagai bantuan tunai bersyarat, maka PKH selain sudah menjadi primadona perlu me-remake atau memperbaharui wajahnya dengan sistem yang lebih efisien mengingat ketimpangan baru di era digital akan terjadi jika tidak diimbangi dengan outcome KPM yang mampu membekali diri menghadapi era digital.

Di sisi yang lain, Bupati/Walikota untuk mulai berinisiasi mengkaji secara holistik dan komprehensif, mana "keluarga" yang sudah "berhasil" menjadi "harapan" bagi "keluarga lainnya" yang belum sukses baik secara kesehatan, pendidikan, dan ketahanan ekonomi.

Mengingat PKH yang menjadi garapan Kementerian Sosial sudah eksis, maka mengukur maju mundurnya membutuhkan penilaian yang lebih spesifik dan secara mandiri, tren naik turun PKH menjadi parameter tersendiri agar daerah juga mampu membenahi sistem sosial yang dapat melengkapi komitmen memerangi kemiskinan dengan melibatkan sebanyak mungkin stakeholder yang memiliki tujuan sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun