Mohon tunggu...
Vellyzh_4
Vellyzh_4 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya masih seorang pelajar kelas 1 SMK namun saya sudah mengikuti berbagai lomba cerpen dan puisi di berbagai tempat

saya memiliki minat yang besar dalam membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senyum untuk Ibu

4 Januari 2025   21:13 Diperbarui: 4 Januari 2025   21:13 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Adikku," jawabnya ringan, sambil menunjuk makam kecil beberapa meter dariku. "Dia suka bunga matahari."  

Aku mengangguk pelan. Ada kehangatan aneh yang menyusup di sela-sela kesedihan. Mungkin karena kepolosannya, atau mungkin karena kata-katanya yang entah bagaimana menyentuh hatiku. Aku menatap nisan ibuku sekali lagi, dan kali ini, meski air mata masih mengalir, aku mencoba tersenyum. *Mungkin benar. Ibu ingin aku bahagia, bukan terus-menerus terjebak dalam kesedihan.*  

"Terima kasih," gumamku kepada anak kecil itu. Dia tersenyum sebelum beranjak pergi ke makam adiknya, meninggalkanku sendiri bersama kenangan tentang ibu.  

Aku menunduk sekali lagi, berbicara dengan suara yang hanya akan didengar oleh hatiku dan alam semesta. "Bu, aku akan coba... coba untuk tersenyum lagi, untuk Ibu."  

Angin kembali berhembus, tapi kali ini terasa lebih hangat. Seolah ada pelukan tak kasatmata yang menguatkanku. Aku merapikan bunga di atas makam, berdiri dengan langkah yang lebih ringan, membawa kehangatan kenangan tentang ibu dalam hatiku.  

Dan untuk pertama kalinya sejak kepergiannya, aku merasa ibu tidak benar-benar pergi. Beliau ada di setiap senyuman yang kuberikan, di setiap langkah yang kuambil, dan di setiap doa yang kurapal untuknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun