Awalnya, sistem produksi ini hanya diterapkan pada produksi barang-barang tertentu saja, seperti: Bahan makanan, bahan bakar, dan bahan kimia. Tetapi, semakin lama sistem ini digunakan juga oleh perusahaan yang membuat produk jenis manufaktur, dan juga kerajinan.
Ciri-ciri Produksi Massal
- Produksi yang dihasilkan berjumlah banyak;
- Biaya jual relatif rendah;
- Bertujuan menguasai pasar;
- Di jual di pasar bebas;
- Variasi produk sedikit, bahkan nyaris tidak ada;
- Stok barang banyak;
- Bila terjadi kelebihan hasil produksi, perusahaan akan melakukan promosi besar-besaran, diskon, hadiah, dan lain sebagainya agar produk cepat terserap.
CONTOH PRODUKSI MASSAL
Mi intsan.Â
Nah, mi instan saat ini telah banyak sekali ragamnya. Mulai dari merek, jenis mi, rasa, proses pengolahan, tingkat kepedasannya, bahkan kemasannya pun sudah sangat beragam.
Tentu saja, jumlahnya pun pasti tidak sedikit, banyak sekali tersedia di pasaran. Mulai dari pasar tradisional, pasar modern, warung-warung, mini market, super market, swalayan, dan lain sebagainya, pasti menjual mi instan.
Maka dari itu, pada kesempatan kali ini saya akan memberikan beberapa informasi mengenai proses produksi massal dari mi instan. Karena, pasti mie instan diproduksi dengan cepat dan dalam jumlah yang sangat banyak, yang proses produksinya tentu saja dibantu oleh mesin.
Jadi, tunggu apa lagi?! Mari kita pelajari proses produksi mi instan. Mulai dari komposisi, hingga proses akhirnya.
Komposisi yang digunakan dalam proses produksi
1. Komposisi Mi :
- Tepung terigu
- Minyak nabati
- Tepung tapioka
- Garam
- Dan lain sebagainya.
2. Komposisi Bumbu :
- Gula
- Garam
- Penyedap rasa
- Bawang putih
- Bawang merah
- Perisa ayam
- Lada
- Vitamin
3. Minyak Bumbu
- Minyak nabati
- Bawang Merah
4. Bumbu Kecap
- Gula
- Air
- Kedelai
- Gandum
- Garam
- Bumbu
- Rempah-rempah
- Minyak wijen
5. Bumbu Saus
- Cabe
- Air
- Gula
- Garam
- Pengental
- Pengatur Keasaman
- Bumbu
- Penguat Rasa
- Perisa Sintetik
- Pengawet
Bawang Goreng
Proses Pengolahan
Proses ini tentu tidak hanya melalui satu-dua proses saja. Dan tentunya, semua dilakukan oleh mesin. Namun meski begitu, proses ini tetap harus diawasi oleh manusia, agar pada saat proses pengolahan berjalan dengan lancar, dan tetap terjaga mutu pangannya.
Proses produksi melalui : Pencampuran (Mixing), pengepresan (pressing), pembelahan (slitting), pembentukan untaian (waving), pengukusan (steaming), pemotongan (cutting), pendinginan (cooling), penggorengan (frying), dan pengemasan (packing).