Mohon tunggu...
Itsnaa JK
Itsnaa JK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya mencoba untuk menulis, hope you like it ❤️

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kontroversi Surrogate Mother: Wanita Bukan Tempat Penyedia Rahim

21 Juni 2022   17:16 Diperbarui: 21 Juni 2022   17:50 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika anak dari ibu pengganti lahir dengan cacat dan orang tua pembawa benih tidak mau menerima kenyataan itu lalu siapa yang akan bertanggung jawab merawat hingga dia besar. 

Selain itu, bisnis sewa rahim rentan jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab sehingga wanita dapat menjadi korban human trafficking. 

Pelaku human trafficking akan menjadikan praktik surrogacy sebagai kamuflase dan wanita dirupakan sebagai komoditi surrogacy dengan bayaran yang jauh lebih murah dimana seharusnya bayaran dari pasangan atau orang tua pembawa benih lebih tinggi.

Dengan demikian, metode kehamilan surrogate mother tidak dapat diterapkan di Indonesia. Selain menyalahi kaidah-kaidah hukum yang berlaku di Indonesia, praktik ini telah merendahkan harkat dan martabat wanita karena menjadikan mereka sebagai objek kontrak dan komoditi.

Karena merugikan manusia lain, praktik surrogacy jelas bertentangan dengan fitrah manusia yang dikenal sebagai makhluk yang menjunjung tinggi akal dan nilai-nilai kemanusiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun