(ii) Derajat globalisasi berbanding terbalik dengan norma-norma yang korup. Tingkat pembangunan memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat korupsi.
(iii) Tingkat pembangunan berbanding terbalik dengan tingkat korupsi.
(iv) Tingkat Korupsi berkorelasi positif dengan tingginya ketimpangan pendapatan.
(v) Kekuatan demokrasi berkorelasi negatif dengan koruptor perilaku.
(vi) Kebebasan pers juga berhubungan negatif dengan tingkat korupsi.
(vii) Proporsi penduduk beragama (protestan, katolik, muslim atau hindu) berbanding terbalik dengan perilaku korupsi.
7. Metode Sampling :
Dalam jurnal tersebut menggunakan data cross sectional untuk analisis komparatif sampel 41 negara berkembang. Data korupsi (Corruption Perceived Index) disusun oleh transparency international yang memberikan skor kepada 163 negara untuk tahun 2006, dari jumlah tersebut telah menggunakan CPI untuk 41 negara berkembang. Indeks ini adalah "poll of polls", menyisir hasil berbagai polling dan survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga independen.Â
Transparency International mensyaratkan setidaknya tiga sumber tersedia untuk memeringkat suatu negara dalam CPI tetapi keandalannya menjadi buruk karena sumber daya yang lebih sedikit. Dalam studi tersebut, membalik urutan sehingga skor CPI yang lebih tinggi menunjukkan lebih banyak korupsi dan lebih rendah menunjukkan lebih sedikit.Â
Keuntungan utama dari indeks ini adalah; memungkinkan analisis lintas negara, dan juga memenuhi persyaratan definisi korupsi yang digunakan dalam penelitian ini (penyalahgunaan jabatan publik untuk keuntungan pribadi).
8. Variabel, dan Pengukurannya :