"Melihat kamu saja aku kenyang."
"Hentikan bualan ABG-mu itu! Tak mempan buatku!"
"Baiklah, begini. Tinggallah di Bali, Sayang. Hiduplah denganku. Kita akan saling belajar. Ini permintaan serius," katanya.
Naftali menjeling, dan matanya tetap cantik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!