Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Manghuntal

11 September 2022   15:25 Diperbarui: 11 September 2022   15:30 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa keperluanmu menemuiku, Anak Muda?" 

"Bila mendapat izin Paduka Tuanku, hamba menginginkan seekor gajah putih."

"Kau akan mendapatkan seekor gajah putih setelah kau memenuhi permintaanku."

"Katakanlah permintaan Paduka Tuanku."

Raja Uti minta dibawakan seekor kuda bertanduk, seorang perempuan berkuping menutupi kepala, seorang laki-laki berpayudara, seorang balar, dan seekor ayam jago bertelur. 

Manghuntal berkata, "Hamba akan kembali dengan semua permintaan Paduka Tuanku." 

Setelah itu pulanglah ia ke negerinya. 

Manghuntal pergi ke satu desa dan bertemu seorang petani. Petani itu mengawinkan beragam jenis hewan peliharaan. Petani punya seekor kuda bertanduk hasil perkawinan kambing dan kuda. Manghuntal menceritakan keperluannya dan petani itu dengan senang hati menyerahkan kuda bertanduk kepadanya.  

"Semoga kau berhasil mendapat apa yang kaudambakan," kata petani sahabatnya. 

Manghuntal pergi ke desa penenun. Di sana ada penenun yang menghasilkan ulos paling indah. Ia biasa menenun sambil mengenakan tudung yang menghubungkan kedua telinganya. Ia mengajak penenun itu pergi bersamanya. 

Manghuntal pergi ke satu desa di mana tinggal seorang yang dianggap gila. Orang itu periang suka menolong. Karena itu ia disukai oleh orang desa dan sering diberi makanan. Karena banyak makan, ia pun gemuk. Saking tambunnya, dadanya tumbuh seperti payudara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun