Yang aku tak pernah tau, dia masih setia menyelipkan namaku dalam doanya.Â
•••
"Tuhan, aku lelah." Bisikku malam itu.Â
Berkali kali patah hati. Tak bisa membuatku sekuat dulu.Â
Aku menyerah.Â
Aku merindukan nya bahu kokoh yang disediakannya untukku.Â
"Bersandarlah jika kau lelah" ucapnya  disuatu sore saat aku terlalu lelah untuk tertawa.Â
Masihkah bahu itu tersedia untukku? , Pikirku kala itu
•••Â
Hingga disuatu senja, Sebuah motor bebek biru menjajari langkahku. Menawarkan tumpangan yang penuh keheningan. Hanya ucapan terima kasih yang ku ucapkan sebelum berlalu.Â
Yang dibalasnya dengan senyuman. Lelaki itu mengerti hatiku tak sekeras dulu. Â