Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ramadan Terakhir Raam Salih

20 Juni 2020   10:00 Diperbarui: 20 Juni 2020   10:14 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*****

Kini Ramadhan telah memasuki hari kedua puluh, Israel dan Hamas telah menyepakati Genjatan senjata. Suara bombardir dari bom-bom Israel telah usai. Armand masih sibuk dengan rutinitasnya. Masih ribuan korban yang masih memerlukan pertolongan dan perawatannya. Kondisi korban masih seperti hari-hari yang lalu. Panas Matahari masih menyengat Gaza seperti hari-hari yang lalu. Seakan tak ada yang berubah. Tetapi bagi Armand, semuanya seakan berubah. Bahkan perubahan itu terasa seratus delapan puluh derajat. Kini hanya tinggal dia dan Makhmoud, tanpa kehadiran Reem Salih. Meskipun begitu, perjuangan ini harus terus dilanjutkan, hasil yang diperolehpun harus lebih maksimal. Paling tidak khusus untuk Armand. Dia akan lebih keras lagi dalam mengabdi. Karena dalam dirinya, ada jatah pengabdian Reem Salih yang harus diwakilinya. Mencintai Reem Salih, berarti mencintai bangsanya juga.

Bagi Reem Salih, mungkin ini ramadhan yang terakhir. Tapi bagi Armand, kehadiran Reem Salih akan selalu ada, selama ramadhan itu sendiri masih ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun