Indikasi, Bumi sedang menuju ke arah perbaikan dirinya, dengan kedatangan corona, dapat kita lihat seperti;
Satu. Jurnal Nature melaporkan lubang Ozon Bumi mulai tertutupi. Padahal, lapisan ozon itu melindungi Bumi dan seisinya dari radiasi ultraviolet Matahari yang berbahaya. Dengan tertutupnya Kembali lapisan Ozon. Maka, bisa dibayangkan, betapa anak manusia terbebas dari ancaman radiasi ultraviolet Matahari.
Dua. Nasa baru saja memamerkan berbagai foto Bumi yang jauh lebih bersih usai serangan Virus corona. Terlihat wilayah China, Italia dan Amerika yang sebelum corona datang adalah daerah yang padat kendaraan dan pabrik-pabrik yang bekerja dua puluh empat jam. Akibatnya, tingkat polusi yang mereka miliki tergolong akut. Dengan langkah lock-down, semuanya berubah.
Tiga kualitas air menjadi lebih baik. Grand canal di Venesia yang dulu selalu ramai dengan turis, kini punya kuaitas air yang lebih bersih.
Royal Obsevatory of Belgium melaporkan turunnya getaran pada kerak bumi setelah manusia berdiam di rumah. Demikian juga hasil pengamatan dari Ahli Gempa di Nepal, Paris Institute of Earth Physics dan Universitas Cal Tech di Los Angeles.
Empat. Udara lebih bersih di Jakarta. BMKG menjelaskan dampak pergerakan orang dan kendaraan beberapa hari ini, langit di Jakarta tampak biru dan terlihat bersih.
Dan satu Langkah spektakuler yang telah dilakukan oleh corona yang tidak mampu dilakukan oleh Gubernur DKI pada era siapapun, adalah mengatasi kemacetan. Corona sang makhluk tak terlihat itu, telah mampu membuat Jakarta bebas macet. Amazing.
Pertanyaan selanjutnya, apa hubungan corona dengan Ramadhan?
Ramadhan, ibadah rutin yang kita lakukan setiap tahun, sadar atau tidak sadar. Tidak meninggalkan efek kejut untuk kita semua. Padahal, esensi Ramadhan dan Corona adalah sama. JANGAN BERLEBIHAN. TAHAN DIRI.
Ramadhan mengajarkan pada kita, apapun yang halal dan boleh dilakukan. Jangan dilakukan secara jor-joran.
Anda punya kendaraan? Silahkan pakai. Tapi, jangan lupa, lebih banyaklah di rumah dari pada di jalan.