Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sbb;
Satu, Tahyiah Nafsiyah (Mempersiapkan diri). Kita harus mempersiapkan diri terlebih dahulu baik Jasmani maupun Rohani. Seperti, berwudhu terlebih dahulu, menghadap ke  arah Kiblat, lalu berdo’a pada Allah agar diberikan kemudahan dan Taufiknya. Lalu, pilih tempat yang aman dari gangguan.
Dua, Taskhin (Pemanasan). Otak perlu dipanasi terlebih dahulu dengan mengulang-ulang hafalan yang pernah dihafal. Dengan demikian otak menjadi sedikit panas dan timbul keinginan untuk menambah hafalan baru.
Tiga, Tadabur dan Tafakkur (mentadaburi dan menghayati). Letakkan mushaf al-Qur’an dihadapan kita, bacalah ayat yang ingin kita hafal tanpa mengucapkannya. Pahami dan renungi sebisa mungkin maksud dan arti ayat. Kemudian, gambarkan isi ayat di dalam pikiran kita.
Empat, Tarkiz (Fokus dan Konsentrasi). Fokuskan pandangan kita pada ayat yang ingin kita hafal. Seakan-akan kedua mata kita adalah lensa kamera. Â Potretlah ayat yang ingin kita hafal. Perhatikan awal hingga akhir kata yang terdapat dalam ayat itu. Jangan sampai terjadi kesalahan dalam menghafal baik lafal maupun hukum membaca.
Lima, Tanafus (Mengambil nafas dalam-dalam). Setelah pandangan kita fokus kepada ayat yang ingin kita hafal. Ambillah napas dalam-dalam.
Enam, Tartil, Tajwid, dan Tan-Ghim (membaca dengan Tartil, dan suara indah sesuai Tadjwid).  Bacalah ayat yang ingin kita  hafal dengan tartil sesuai tadjwid dan suara indah sambil menghayati kandungan ayat.
Tujuh, Tikrar (Mengulang-ulang ayat yang ingin kita hafal beberapa kali). Â Ulangi ayat-ayat itu hingga kita mampu menghafalnya.
Delapan, Tahfizh (Menghafal). Mulailah menghafalnya dengan menghayati kandungan ayat tanpa melihat mushaf. Ulangi terus proses menghafal hingga kita mampu membaca ayat yang kita hafal tanpa melihat mushaf hingga benar dan lancer.
Sembilan, Tarabuth (Menggabungkan). Gabungkan ayat pertama dengan ayat kedua hingga semua ayat yang ada dihalaman tersebut mampu digabungkan. Kemudian gabungkan halaman satu dan halaman yang lain, begitu selanjutnya.
Sepuluh, Tatsbith dan Muraja’ah (Memantapkan hapalan). Setelah melakukan penggabungan antara ayat dan ayat hingga menjadi satu halaman, mantapkan hafalan kita dengan banyak melakukan muraja’ah.