Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Latina, Kau Tak Tergantikan

26 Februari 2014   10:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:27 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lastri telah kembali siang tadi, aku telah mengantarkannya ke stasiun. Perjalanan dari stasiun terasa sangat panjang, rumah ini benar-benar sepi. Tak ada siapa-siapa lagi, hanya aku seorang. Walau sebenarnya, aku sudah dibiasakan sendiri, oleh keadaan. Latina delapan tahun terakhir sudah tergolek lemah di tempat tidur, akulah yang merawatnya, dari mulai menyuapi, memandikan hingga membersihkan semua kotorannya. Tak ada yang terasa berat, cintaku pada Latina membuat segalanya jadi ringan. Sinar mata kuyu Latina, bagiku masih seperti dulu, ketika aku baru mengenalnya, pancaran sinar mata cinta Latina, yang membuat semua ini seakan syurga yang tak bertepi.  Kalaupun bisa disebut pelarian, maka mesin tik disudut ruang tamu itulah satu-satunya pelarianku.

Diantara waktu luang, aku mengetik, takut suara mesin ketik itu mengganggu ketenangan istirahat Latina.

Kini Latina telah meninggalkanku untuk selamanya. Tapi cinta ini masih tetap bergelora, sama ketika pertama kali aku mengenalnya. Cinta pada Latina sudah kubuktikan padanya, delapan tahun merawatnya tanpa keluh, tanpa kesah. Hanya ada senyum dan kasih sayang, bukan hanya sebagai suami, tetapi lebih sebagai seorang kekasih.

Kini……..kembali aku duduk menghadapi mesin tik tuaku, akan kuhadapi dia, kujadikan alat tunggangan, sebagai alat pembuktian cinta ini pada Latina. Biarlah kami (aku dan mesin tik) menghabiskan malam-malam kami untuk mewujudkan bukti cintaku pada Latina. Sebuah buku sedang kami garap bersama, kami usahakan segera selesai, buku yang menceritakan cinta yang tak pernah padam pada Latina. Buku yang berjudul Latina, Kau Tak Tergantikan. Buku inilah yang kelak menjadi bukti cintaku pada latina, dan satu-satunya warisan yang paling berharga yang akan kuwariskan pada Lastri

Sepertiga malam terakhir, 27.2.2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun