Namun misalkan kita baru putus cinta, dapat musibah, dapat nilai jelek, di tinggal gebetan kemudia kita sedih selama beberapa hari , mungkin itu kesedihan masih tingkat normal. Karena semua itu merupakan emosi normal yang seharusnya di alami oleh kita sebagai manusia.
Dan hati-hati dengan diagnosis diri sendiri, selalu di ingat bahwa yang bisa mendiagnosis masalah depresi itu hanya ahlinya, biasanya adalah psikolog maupun psikiater. Selama kita belom mendapatkan diagnosis dari orang profesional, Jangan melakukan diagnosis pada diri sendiri !
Apa penyebab dan akibat dari DEPRESI ?
Tentu saja kita pernah mengalami yang namanya depresi , itu menjadi  salah satu  bagian dari hidup. Perasaan ini nyata, dan ini tidak hanya berpengaruh terhadap mental saja, namun depresi ini juga berpengaruh juga pada fisik. Kok Bisa ?
Depresi berasal dari ketidak simpangan senyawa kimia di otak, senyawa kimia yang bernama Neurotransmitter bekerja dengan mengirimkan signal ke neuron-neuron berbeda yang ada di otak kita.
Beberapa Neurotransmitter dapat mengontrol mood kalian, ketika kamu depresi Neurotransmitter ini mungkin tidak akan bekerja dengan benar dan akan menyebabkan mood mudah berubah-ubah.
Depresi bisa di sebabkan hal-hal seperti kejadian hidup yang menyebabkan stres, beberapa obat-obat an, kematian orang yang di cintai, perubahan hormon, dan bisa saja di sebabkan oleh kesalahan legulasi senyawa kimia di otak. Â
Depresi tak hanya membuat mu merasa down saja, tapi juga bisa berpengaruh ke fisikmu juga, seperti  kelelahan, insomnia, tidur berlebihan dan sebagainya. Semua itu hanyalah sedikit contoh kecil pengaruh depresi pada fisik kita saja.
Ketahanan mu terhadap rasa sakit dapat di pengaruhi oleh Neurotransmitter karena  tidak bekerja dengan benar.
Salah satu hal yang di sayangkan saat depresi adalah bahwa saat kita mengalami depresi, kita akan lebih rentan terserang penyakit. Saat kita depresi, kemampuan imun sistem kita untuk melawan antigen atau benda asing yang ada dalam tubuh berkurang. Hal itu dapat menyulitkan imun sistem untuk menyembuhkan infeksi. Â
Corticosteroid merupakan salah satu hormon stres. Dapat menekan ke efektifan imun sistem yaitu yang dapat mengurangi jumlah Limfosit. Yaitu salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi melawan virus, bakteri atau antigen lainnya.