Mohon tunggu...
Isyatul Izzah
Isyatul Izzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - jadilah diri sendiri

jadilah manusia yang memanusiakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Penggunaan Balok Bergambar terhadap Menyusun Kalimat Siswa Tuna Grahita Kelas V SDN 1 Bulungan

14 Agustus 2021   10:00 Diperbarui: 14 Agustus 2021   10:13 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus tidak hanya tentang pembelajaran secara formal melainkan juga ketrampilan untuk kecakapan hidup (life skil) agar anak dapat hidup dengan layak di masyarakat tempat tinggalnya. Penelitian ini membahas tentang kemampuan menyusun kalimat anak tunagrahita ringan yang masih rendah. Banyak anak tunagrahita ringan  yang meskipun sudah mendapatkan pendidikan masih belum ada perkembangan yang ditunjukkan oleh anak. Dalam hal ini membaca merupakan salah satu masalah yang dialami anak tunagrahita ringan.

       Media berasal dari bahasa latin "Medium" yang berarti "Perantara" atau "Pengantar" yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut Oemar Hamalik (1994:12) "media pembelajaran adalah metode dan teknik yang digunakan untuk mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran." Sementara itu Gagne yang dikutip Arief S. Sadiman, dkk. (2009:6): "media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar."

       Menurut azhar arsyad (1997:38) mengemukakan media sebagai segala bentuk dan saluranyang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi, sehingga penerima informasi dapat memahami informasi yang disampaikan. Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

         Menurut Wulan dalam Andang (2009:156) balok adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh 6 persegi panjang , di mana setiap sisi persegi panjang berimpit dengan tepat satu sisi persegi panjang yang lain dan persegi panjang yang sehadap adalah kongruen. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1991 : 84 ) balok adalah batang kayu yang telah di rimbas, tetapi belum dijadikan papan atau kayu berbentuk persegi panjang dengan ukuran yang sudah ditentukan. Andang (2009:112) mengatakan permainan edukatifadalah suatu kegiatan yang sangat menyenangkan, dapat mendidik dan bermanfaat untuk peningkatan kemampuan berbahasa, berfikir serta bergaul anak dengan lingkungan.

        Menurut peraturan pemerintah RI No 72 tahun 1991, anak berkebutuhan khusus yang mengalami retardasi mental tersebut sebagai tunagrahita.Pengertian tunagrahita adalah anak-anak yang memiliki tingkat kecerdasan jauh di bawah anak-anak dengan tingkat kecerdasan normal sehingga membutuhkan pelayanan pendidikan khusus. Kecerdasan jauh di bawah normal ini diukur dari kecerdasan rata-rata anak sesuai dengan usia biologis mereka.

        3 Anak tunagrahita adalah istilah yang digunakan untuk menyambut anak yang mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Anak tunagrahita sedang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak tuna grahita yang memiliki IQ 40-45 menurut skala sistem penilaian Wichsler diklasifikasikan sebagai anak tunagrahita sedang menurut pendapat Paye & Patton dalam Moh.Amin. Apabila dilihat dari fisiknya tidak berbeda dengan anak pada umumnya, tetapi dibidang akademiknya dibawah anak tuna grahita ringan.        

       Karakteristik siswa tunagrahita sedang adalah memiliki keterbatasan dalam belajar akademik, memiliki keterbatasan bahasa, bergantung pada orang lain , tetapi masih memiliki potensi dalam pengembangan diri, adaptasi sosial dan dapat mempelajari pekerjaan dalam arti ekonomis. Bila dewasa kecerdasan mereka baru mencapai kecerdasan yang sama dengan anak umur 7 atau 8 tahun.5

      Menyusun kalimat merupakan suatu kegiatan yang digunakan untuk memperoleh pesan melalui bahasa lisan maupun tertulis. Kemampuan menyusun kalimat sangat penting dalam kegiatan dasar dalam memperoleh informasi dan pengetahuan. Kemampuan membaca menjadi dasar anak dalam mengikuti pembelajaran. Membaca pemaham merangsang anak untuk berperan aktif, bukan sekedarmembaca tetapi juga memahami, menerima, menolak dan meyakini apa yang sudah dibaca oleh anak.Dalam penelitian ini ditemukan permasalaha bahwa banyak anak tunagrahita ringan yang masihbelum bisa membaca secara lancar dan belum bisa menyusun suatu kalimat secara sederhana. Salah satunya di SDN 1 Bulungan kelas V yang belum dapat menyusun kalimat.

       Sedangkan menurut Mayke dalam Andang (2009:143) alat permainan edukatif (APE) adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan.                  Penggunanan balok bergambar sebagai media alat permainan edukatif yang diharapkan mampu meningkatkatkan kemampuan menyusun kalimat sederhana bagi siswa tunagrahita kelas V di SDN 1 Bulungan.

       Menurut Efendi (2006) karakteristik anak tunagrahita ringan Cenderung memiliki kemampuan berpikir konkret dan sukar berpikir, mengalami kesulitan dalam konsentrasi, tidak mampu menyimpan instruksi yang sulit, Kurang mampu menganalisis dan menilai kejadian yang dihadapi. Dengan keterbatasan yang ada pada anak tunagrahita maka diperlukan berbagai macam strategi pembelajaran agar anak bisa mengikuti proses pembelajaran dengan nyaman dan menyenangkan.

Salah satu metode yang bisa digunakan oleh guru ialah dengan menggunakan bahan ajar yang menarik seperti balok bergambar Somantri (2007) juga menjelaskan Tunagrahita Ringan atau disebut juga moron atau debil. Kategori ini memiliki IQ antara 68-52 menurut Binet dan menurut WISC memiliki IQ 69-55. Kelompok ini masih bisa belajar membaca, menulis, dan berhitung sederhana. Dengan begitu maka pengunaan media balok bergambar bisa digunakan sebagai salah satu alternatif metode belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun