Mohon tunggu...
Isyania Widayanti
Isyania Widayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa S1 PGSD UNNES

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan PJBL Meningkatkan Keaktifan dan Minat Belajar Pendidikan Pancasila Siswa Kelas 3 SDN Nongkosawit 02

9 Desember 2024   21:30 Diperbarui: 9 Desember 2024   21:56 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.2 Beberapa siswa aktif bertanya

Menurut Yahya Muhammad Mukhlis, model pembelajaran yang digunakan ini memberikan kesempatan pada pendidik untuk mengendalikan penuh proses pengajaran yang berlangsung. Sistem pengajaran yang diberikan memasukkan kerja proyek dalam prosesnya. (Anggraini & Wulandari, 2020)

Dari beberapa pengertian project based learning yang disampaikan melalui buku-buku tersebut, dapat kita simpulkan bahwasanya pengertian model pembelajaran project based learning merupakan suatu model dengan disusun menggunakan langkah-langkah yang di sebut syntax tertentu dan berbasis pada proyek untuk memantik peserta didik dalam kemampuan belajarnya sehingga mereka dapat mengolah pembelajaran menggunakan kemampuan kognitif mereka masing-masing.

2.1.2 Karakteristik PjBL

Project Based Learning Model dirancang untuk digunakan dalam permasalahan kompleks sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan pengamatan dan eksplorasi yang cukup yang merupakan pembelajaran yang inovatif dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Pembelajaran berbasis Proyek (PjBL) memiliki beberapa prinsip (Bistari, 2021), yaitu :

  • Prinsip sentralistis (centrality) yang menegaskan bahwa kerja proyek termasuk esensi dari kurikulum dimana siswa belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek.
  • Prinsip pertanyaan pendorong/penuntun (driving question) yaitu kerja proyek berfokus pada "pertanyaan/permasalahan" yang dapat mendorong siswa untuk memperoleh konsep atau prinsip utama dari suatu bidang tertentu.
  • Prinsip investigasi konstruktif (constructive investigation) merupakan proses yang mengarah pada pencapaian tujuan, 11 yang mengandung kegiatan inkuiri, membangun konsep dan resolusi.
  • Prinsip otonomi (autonomy) diartikan sebagai kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pemelajaran, yaitu bebas menentukan pilihan sendiri, dan bertanggung jawab.
  • Prinsip realistis (realisme) berarti proyek merupakan sesuatu produk yang nyata, bukan seperti disekolah. Pembelajaran berbasis proyek mengandung tantangan nyata yang berfokus pada permasalahan yang autentik (bukan simulasi), bukan dibuat-buat, dan solusi nya dapat diimplementasikan di lapangan. Untuk itu, guru harus mampu merancang proses pembelajaran yang perlu dirubah.

2.1.3 Langkah-langkah Model Pembelajaran PjBL

Penjelasan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek (Lestari & Yuwono, 2022), sebagai berikut.

Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question) Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam dan topik yang diangkat relevan untuk para siswa.

Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa "memiliki" atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

Menyusun Jadwal (Create a Schedule) Pengajar dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membawa siswa agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, 12 dan (5) meminta siswa untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.

Memonitor siswa dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project) Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap roses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

Menguji Hasil (Assess the Outcome) Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun