Jokowi :
ke depan kita harus ada pesawat tanpa awak yang dipasang di tiga kawasan yakni di barat, tengah dan timur. Dengan teknologi ini kita bisa melihat dimana kekayaan maritim kita yang diambil oleh kapal kapal ilegal yang masuk ke Indonesia. Kegunaannya ada tiga yakni, untuk pertahanan, bisa mengejar illegal fishing dan bisa dipakai pada illegal logging. Batas batas laut kita juga harus jelas, ke depan perbaikan IT dalam rangka menghadapi perang cyber, teknologi ini bisa dipakai. Karena tanpa ini kita sulit mendeteksi pencurian kekayaan laut kita.
Moderator :
Apakah kekayaan ini terkait dengan apa yang disampaikan oleh Jokowi, mungkin bisa dijelaskan kekayaan yang dimaksud secara spesifik? Apa yang menjadi kepentingan nasional kita saat ini ketika kita berhadapan dengan negara-negara yang punya hubugan bilateral maupun dengan negara-negara yang besar
Prabowo :
Yang saya maksud kekayaan nasional, adalah seluruh kekayaan yang ada di seluruh wilayah di Indonesia, Bumi air dan semua yang terkandung didalamnya itu yang saya maksud dengan kekayaan kita. Kekayaan kita banyak yang bocor keluar negeri. Bocor disini adalah banyaknya bahan mentah yang di ekspor keluar negeri tanpa kita bisa mengolahnya sendiri, misalnya aluminium. Kalau rakyat kita miskin, kalau banyak huru hara, dan kalau masih banyak kekurangan, maka kita tidak akan punya wibawa di mata luar negeri. Kita boleh berdiplomasi dengan kata kata, tapi bangsa lain hanya akan melihat kekuatan pertahanan riil bangsa Indonesia. Politik luar negeri adalah cermin dari kondisi dalam negeri kita, kalau kita lemah dari dalam, maka kita tak punya posisi tawar yang kuat.
Moderator (Sesi III) :
Indonesia adalah sebuah negara yang kerap kepentingannya berbenturan dgn negara lain, bagaimana bapak menanggapi berbagai dinamika yang ada, misalnya perbatasan, claim tumpang tindih bahkan penanganan para pencari suaka tanpa merusak hubungan baik antara negara, Â apakah ada ruang untuk digunakannya diplomasi militer.
Prabowo :
Memang tugas utama sebuah pemerintahan adalah melindungi segenap tumpah darah. Oleh karena itu, ini harus menjadi kepentingan bangsa kita. Kalau kepentingan nasional kita terusik tentunya kita harus mempertahankannya. Makanya harus kembali pada kekuatan nasional, harus ada dialog, prinsip saya seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak. Kita butuh membuka ruang persahabatan dengan semua pihak. Prinsipnya kita menghormati semua negara, tetapi ada kepentingan inti yang tak bisa di tawar negara yakni keutuhan negara republik Indonesia. Ujungnya adalah kekuatan nasional kita. Saya akan mengutamakan diplomasi persahabatan, kita harus santun dalam berdialog sesuai kepribadian bangsa Indonesia, kita harus berusaha mengerti kepentingan bangsa lain tetapi kita juga harus mengutamakan kedaulatan bangsa kita.
Jokowi :