Mohon tunggu...
Iswan Heri
Iswan Heri Mohon Tunggu... Administrasi - Dreamer, writer, and an uncle

Traveller, Writer, Dreamer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Bulan Kolaborasi RTC] Memoar Payudara

18 April 2016   09:52 Diperbarui: 18 April 2016   10:18 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan bermurah hati menciptakan negeri ini dengan keelokan dan keasrian alam yang bermanfaat bagi manusia. Ironis memang, karena manusia sendiri yang akan menghancurkan keindahan alam tersebut.

***

Kuingat-ingat kembali percakapan dengan ibu kemarin,sehari sebelum ia berangkat ke ibu kota bersama rombongan ibu-ibu yang lain dari desaku. Seluruh warga berkumpul di balai desa melepas kepergian mereka yang akan melaksanakan aksi di depan istana. Berat rasanya melepas kepergian ibu. Tak tega rasanya melihat wanita sepuh yang setiap hari kulitnya terpanggang matahari itu harus melakukan perjalanan panjang nan melelahkan. Tapi tekad Ibu sudah bulat. Seperti kata beliau,perjuangan sampai kapan pun tak boleh berhenti.

Kini,aku duduk sendiri di depan televisi,melihat ibu berdiri di tengah terik mentari dengan kaki yang disemen di depan istana. Mataku berkabut melihat betapa kokohnya wanita yang melahirkanku ke dunia itu berjuang mempertahankan sawah tempat kami menggantungkan hidup selama ini.

Kubuka kembali lembaran kertas yg diberikan Ibu tempo hari. Kubaca ulang syair yang ditulis ibu, seolah ia sendiri yang membacakannya di hadapanku. "Wanita itu harus kuat,karena di pundaknyalah masa depan itu berada",bisiknya saat itu. Dengan sepenuh hati kuanggukkan kepalaku. Aku harus menjadi wanita  yang kuat seperti Ibu.

*** 

Jangan kau anggap remeh

Karena kami punya payudara

Jangan jua kau bertanya

Ah, mereka bisa apa?

Tak tahukah kau manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun