Mohon tunggu...
Iswan Heri
Iswan Heri Mohon Tunggu... Administrasi - Dreamer, writer, and an uncle

Traveller, Writer, Dreamer.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Jokowi] Pagi di Jalan Slamet Riyadi

18 Desember 2015   22:14 Diperbarui: 18 Desember 2015   22:50 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Layaknya kisah para orang suci dalam alkitab

Tawarkan kebajikan tanggalkan kemungkaran

Berakhir dengan luka lebam mata sembab

Sebab tak semua benar adalah jawaban

 

Karena tak tiap nafas mau belajar

Ringkih telah subur mengakar

Membabat bungkam semua nalar

Hingga udara semakin liar

Lalu katup suara berujar wajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun