Mohon tunggu...
Iswandi
Iswandi Mohon Tunggu... Dosen - Reinforcement Akal

Seorang Peneliti, Pendidik dan Pemerhati Sosial Budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orangtua Harus Mampu Mengembangkan Jiwa Sosial Anak

6 Mei 2019   14:33 Diperbarui: 6 Mei 2019   15:17 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Masa kanak-kanak merupakan masa-masa gemar bermain, jenis permainan tersebut dapat mempengaruhi jiwa sosial anak. Kecendrungan orang tua dan guru dalam memilih permainan  yang bersifat individual tentulah akan memberikan efek negatif terhadap perkembangan jiwa anak. Sebaliknya permainan yang melibatkan sekelompok anak itu akan mempengaruhi jiwa sosial anak.Sehubungan dengan hal ini, Zakiah darajat mengemukakan bahwa: "Hendakalah setiap pendidik menyadari bahwa dalam pembiasaan pribadi anak sangat diperlakukan pembiasaan-pembiasaan dan latihan-latihan yang cocok dan sesuai dengan perkembangan jiwanya. Karena pembiasaan latihan tersebut akan membentuk sikap tertentu pada anak akhirnya tidak tergoyahkan lagi, karena telah menjadi bahagian pada diri pribadinya.

 

Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa pada masa kanak-kanak, anak suka bergaul dan meniriu, apa yang pernah dilihat dan didengarnya akan ditirunya dan diulang-ulangnya. Semua itu nanti akan menjadi kebiasaanya. Pada usia ini anak-anak lebih suka meniru apa yang dikatakan dan dilakukan oleh teman sebaya dan guru. Sehubungan dengan hal itu Abdullah Nashih Ulwan menyatakan ada 4 aspek yang harus ditanamkan oleh orangtua kepada anak yaitu sebagai berikut:

 

Penanaman dasar-dasar kejiwaan yang mulia yang mencakup ukhuwah antara sesama manusia, kasih sayang, mendahulukan kepentingan bersama dari kepentingan pribadi, pemaaf, berpegang teguh pada kebenaran, semuanya ini didasarkan pada ketaqwaan kepada Allah SWT.

 

Memelihara hak orang lain dalam pergaulan hidup, seperti dalam pergaulan dengan orang tua, guru, tetangga, teman, dan orang dewasa lainnya. Dalam hal ini anak harus tahu tentang hak dan kewajibannya dalam melaksanakan pergaulan tersebut.

 

Disiplin etika sosial. Dalam hal ini menyangkut tentang berbagai kaidah hidup sosial seperti makan dan minum, etiket bertamu, etiket berhubungan dengan sesama manusia, etiket berbicara dan lain-lain. Kontrol dan kritik sosial. Dalam hal ini mencakup tata cara menyampaikan kritik dan saran dalam masyarakat.

 Berdasarkan hal di atas pada dasarnya anak-anak yang tidak mampu berinteraksi sosial dengan baik, tidak semua anak memiliki etika dan kepribadian yang baik misalnya pendiam, tidak pandai bergaul, pemarah tidak menghargai orang yang lebih tua, berkata tidak sopan, mementingkan diri sendiri dan lain lain. Perilaku dan kepribadian yang demikian banyak dipengaruhi oleh didikan orang tua sebagai guru pertama bagi seorang anak, karena itu orang tua atau pendidik hendaklah memperhatikan hal ini sejak awal, sejak anak-anak mulai tumbuh dan berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun