Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Lepas dari Belenggu HP: Sebuah Eksperimen Pribadi yang Mengubah Hidup

9 Agustus 2024   19:36 Diperbarui: 13 Agustus 2024   17:30 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hidup tanpa smartphone/FB Isur Suryati 

Penelitian yang dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone di kalangan anak-anak dan remaja Indonesia telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. 

Studi tersebut menunjukkan bahwa anak-anak menghabiskan rata-rata 5-7 jam per hari di depan layar, sebagian besar digunakan untuk bermain game online dan mengakses media sosial. 

Tidak hanya itu, paparan konten yang tidak sesuai usia, cyberbullying, dan risiko kecanduan game menjadi masalah yang semakin meningkat di kalangan generasi muda.

Dr. Maria Ressa, seorang pakar pendidikan anak, menekankan bahwa orang tua dan pendidik perlu lebih proaktif dalam mengawasi penggunaan smartphone oleh anak-anak. 

“Smartphone bisa menjadi alat yang sangat bermanfaat jika digunakan dengan bijak. Namun, tanpa pengawasan yang tepat, anak-anak bisa terjerumus dalam perilaku yang merugikan, seperti kecanduan game atau terpapar konten yang tidak sesuai dengan usia mereka,” jelas Dr. Maria.

Sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab, penting bagi kita untuk memberikan contoh yang baik dalam penggunaan teknologi. Mengajarkan anak-anak tentang pentingnya keseimbangan antara kehidupan digital dan dunia nyata adalah langkah awal yang penting untuk membentuk generasi yang lebih sehat dan produktif.

Masa Depan Teknologi dan Hubungan Manusia

Saat kita memandang ke depan, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana teknologi akan terus mempengaruhi hubungan manusia. Apakah kita akan semakin terisolasi oleh teknologi, atau justru dapat menemukan cara untuk menggunakan teknologi secara lebih bijak sehingga memperkaya hubungan sosial kita?

Di satu sisi, kemajuan teknologi memberikan banyak manfaat, termasuk kemudahan komunikasi dan akses informasi yang lebih cepat. 

Namun, ada bahaya nyata jika kita tidak berhati-hati dalam penggunaannya. Jika kita terus-menerus terhubung secara digital tetapi terputus secara emosional, kita mungkin akan kehilangan esensi dari hubungan manusia yang sejati.

Untuk menghindari skenario yang tidak diinginkan ini, penting bagi kita untuk mengadopsi pendekatan yang lebih sadar dalam menggunakan teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun