Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Apa Perubahan Praktik Anda di Ruang Kelas/Satuan Pendidikan yang Telah Anda Lakukan? Inilah Jawabannya!

11 Juni 2024   18:30 Diperbarui: 11 Juni 2024   18:36 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perjalanan panjang menjadi seorang pendidik, setiap hari adalah kesempatan untuk memperbaiki praktik pengajaran. 

Refleksi mendalam dan inspirasi yang ditemukan di sepanjang jalan telah memunculkan perubahan signifikan dalam praktik pengajaran di ruang kelas dan unit pendidikan. 

Transformasi ini tidak hanya berkaitan dengan metodologi pengajaran, tetapi juga cara berinteraksi dengan siswa dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. 

Berikut adalah beberapa perubahan praktik yang telah saya terapkan:

 1. Pembelajaran Berbasis Teknologi

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran telah menjadi salah satu perubahan terbesar yang saya lakukan. Saya mulai mengintegrasikan perangkat elektronik seperti tablet dan laptop ke dalam proses pembelajaran. 

Dengan memanfaatkan platform pembelajaran online dan aplikasi pendidikan, siswa menjadi lebih aktif dan interaktif dalam belajar. Teknologi juga memungkinkan akses ke berbagai sumber belajar yang lebih luas, membantu siswa menemukan materi yang relevan dan menarik.

Contohnya, saya menggunakan aplikasi pembelajaran seperti Google Classroom untuk mengelola tugas dan materi pelajaran. 

Ini memudahkan siswa untuk mengakses materi pelajaran kapan saja dan di mana saja, serta mempermudah saya dalam memantau perkembangan mereka secara real-time. Selain itu, saya juga menggunakan video pembelajaran interaktif yang membuat proses belajar lebih menarik dan menyenangkan.

2. Pendekatan Pembelajaran Aktif

Metode pembelajaran aktif menjadi salah satu pendekatan yang saya terapkan untuk meningkatkan partisipasi siswa. Metode ini melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar melalui diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning/PBL) serta pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PjBL).

Misalnya, dalam pembelajaran PBL, saya memberikan masalah dunia nyata kepada siswa untuk dipecahkan. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterampilan berpikir kritis mereka tetapi juga membantu mereka memahami relevansi materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. 

Dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek tertentu. Proyek ini biasanya melibatkan penelitian, presentasi, dan diskusi yang memacu kreativitas serta keterampilan kolaboratif mereka.

3. Diferensiasi Instruksi

Mengenali bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda, saya menerapkan diferensiasi instruksi. Ini berarti memberikan bimbingan yang disesuaikan dengan kebutuhan individual siswa. 

Saya menggunakan berbagai strategi untuk memenuhi kebutuhan siswa, seperti penggunaan media visual, audio, dan interaktif.

Contohnya, untuk siswa yang lebih mudah memahami melalui visual, saya menggunakan grafik, diagram, dan video. Untuk siswa yang belajar lebih baik melalui pendengaran, saya menggunakan podcast atau rekaman audio. 

Dengan cara ini, saya memastikan bahwa setiap siswa dapat memahami materi dengan cara yang paling efektif bagi mereka. Diferensiasi ini tidak hanya meningkatkan pemahaman tetapi juga membuat siswa merasa dihargai dan dipahami.

4. Membuka Ruang Dialog dengan Siswa

Menghilangkan sikap otoriter dan membuka ruang dialog dengan siswa adalah perubahan signifikan dalam cara saya berinteraksi dengan mereka. Dengan cara ini, siswa merasa lebih bebas untuk mengungkapkan pendapat dan berpartisipasi dalam proses belajar. 

Saya mendorong mereka untuk berbicara tentang kesulitan yang mereka hadapi dan memberi mereka kesempatan untuk memberikan masukan mengenai metode pengajaran yang digunakan.

Sebagai contoh, saya menerapkan sesi refleksi di akhir setiap minggu di mana siswa dapat berbagi apa yang mereka pelajari, tantangan yang mereka hadapi, dan apa yang mereka harapkan dari kelas di minggu berikutnya. 

Ini tidak hanya membantu saya untuk terus meningkatkan metode pengajaran tetapi juga membangun hubungan yang lebih baik dengan siswa, menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan inklusif.

5. Menciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan

Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan adalah kunci untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa. 

Saya berusaha menciptakan lingkungan yang positif dan menyenangkan di kelas dengan melibatkan kegiatan yang membuat siswa senang dan membantu mereka menemukan inspirasi.

Contohnya, saya sering mengadakan kegiatan bermain peran, permainan edukatif, dan kegiatan luar ruangan yang terkait dengan materi pelajaran. 

Kegiatan ini tidak hanya membuat proses belajar lebih menyenangkan tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka. 

Saya juga memberikan penghargaan dan pengakuan kepada siswa atas prestasi dan usaha mereka, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi mereka untuk belajar lebih giat.

Implementasi dan Dampaknya

Implementasi perubahan ini memerlukan komitmen dan kesabaran, baik dari saya sebagai guru maupun dari siswa. Saya memastikan untuk terus belajar dan berkembang, mengikuti pelatihan, seminar, dan workshop yang relevan dengan pendidikan. 

Selain itu, saya juga melibatkan siswa dalam proses perubahan ini, mendengarkan umpan balik mereka, dan membuat penyesuaian yang diperlukan.

Dampak dari perubahan ini sangat positif. Siswa menunjukkan peningkatan dalam partisipasi aktif, pemahaman materi, dan hasil belajar mereka. 

Mereka menjadi lebih mandiri, kritis, dan kreatif dalam menyelesaikan masalah. Hubungan antara saya dan siswa juga menjadi lebih baik, menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan harmonis.

Pembelajaran berbasis teknologi memfasilitasi akses informasi yang lebih luas dan memperkaya proses belajar. Pendekatan pembelajaran aktif dan diferensiasi instruksi memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan potensi mereka. 

Membuka ruang dialog dengan siswa meningkatkan komunikasi dan memperkuat hubungan guru-siswa. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan membuat siswa lebih termotivasi dan terlibat dalam proses belajar.

Transformasi dalam praktik pengajaran adalah proses yang berkelanjutan. Dengan refleksi terus-menerus dan adaptasi terhadap perubahan zaman, praktik pengajaran dapat terus ditingkatkan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa. 

Integrasi teknologi, pembelajaran aktif, diferensiasi instruksi, ruang dialog yang terbuka, dan suasana belajar yang menyenangkan adalah beberapa cara yang telah saya terapkan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. 

Dengan demikian, saya berharap dapat membantu siswa mencapai potensi penuh mereka dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun