Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Eksplorasi Konsep Modul 1.2 - Nilai dan Peran Guru Penggerak, Trapesium Usia, dan Roda Emosi

1 April 2024   09:24 Diperbarui: 1 April 2024   09:51 11896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi/FB Isur Suryati 

B.1. Manusia Merdeka: Berdaya dalam Memilih (Teori Pilihan)

Ki Hadjar Dewantara menekankan bahwa pendidikan harus memunculkan manusia merdeka yang bertanggung jawab dalam memilih jalan kodratnya. Sebagai anggota masyarakat, kita berkontribusi dalam berbagai lingkungan. 

William Glasser menyoroti teori pilihan, menyatakan bahwa perilaku manusia adalah hasil dari pilihan mereka sendiri. Kita perlu terus berlatih untuk fokus pada saat ini, menghindari kebiasaan buruk, dan peduli pada orang lain. 

Kesadaran ini memperkuat kemampuan kita dalam memilih dengan bijaksana. Dengan begitu, kita dapat membangun hubungan yang harmonis dan mencapai keselamatan serta kebahagiaan.

Aksioma1 terkait "pilihan" (Glasser, 1998)

Glasser (1998) menegaskan aksioma terkait pilihan untuk meredefinisi "diri kita yang merdeka":

1. Hanya diri kita yang dapat kita kendalikan.
2. Kita hanya bisa memberikan informasi kepada orang lain.
3. Masalah psikologis berakar dari hubungan.
4. Masalah relasi hadir dalam kehidupan saat ini.
5. Masa lalu memengaruhi, tapi kita fokus pada kebutuhan dan rencana masa depan.
6. Kebutuhan dipenuhi sesuai gambaran realitas dalam pikiran kita.
7. Setiap tindakan adalah perilaku.
8. Perilaku terdiri dari tindakan, pemikiran, perasaan, dan fisiologis.
9. Perilaku adalah hasil pilihan, dengan kontrol atas tindakan dan pemikiran.
10. Fokus pada tindakan yang dapat diambil, bukan menjadi korban keadaan.

B.2. Manusia Merdeka: Termotivasi dari Dalam (Motivasi Intrinsik)

Dalam UU RI No. 20/2003, pendidikan dirumuskan sebagai pembentukan potensi anak dari dalam. Teori determinasi diri oleh Ryan dan Deci menekankan pentingnya motivasi intrinsik. 

Pendidik harus menciptakan lingkungan belajar yang memperkuat rasa kompeten, saling terhubung, dan otonomi anak. Anak perlu merasakan hal ini secara pribadi dan mendalam.

"Merasa" menjadi kunci, menunjukkan perlunya pengalaman yang memperkuat emosi anak. Oleh karena itu, pendidik harus berupaya memperkuat diri untuk membangun motivasi intrinsik anak dalam menentukan jalan hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun