Dalam modul 3.3 ini, kita akan menyelami topik penting dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid, yaitu Suara, Pilihan, dan Kepemilikan Murid.
Diskusi Kelompok merupakan ruang kolaboratif di mana kita akan bertukar ide dan pengalaman, serta belajar dari praktisi berpengalaman.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
Dengan landasan pemahaman konsep kepemimpinan murid, CGP akan berkolaborasi dalam kelompok untuk merancang program/kegiatan sekolah yang mendorong suara, pilihan, dan kepemilikan murid. Selanjutnya, CGP akan menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada kelompok lain dan saling memberikan umpan balik konstruktif.
Pertanyaan Pemantik:
1. Bagaimana pemahaman saya terhadap konsep kepemimpinan murid telah mengalami perubahan?
Jawaban
Sebelumnya, pemahaman saya tentang kepemimpinan murid mungkin terbatas pada peran formal seperti ketua kelas atau ketua OSIS.Â
Kini, pemahaman saya telah berkembang untuk melihat kepemimpinan sebagai kemampuan dan karakter yang dapat dimiliki oleh semua murid, terlepas dari peran formal mereka.Â
Kepemimpinan murid berarti memberikan kesempatan kepada murid untuk mengambil peran aktif dalam proses belajar mengajar, pengambilan keputusan, dan pengembangan diri mereka sendiri.
2. Bagaimana kolaborasi dapat membantu saya memahami proses perencanaan program atau kegiatan yang dapat mengembangkan kepemimpinan murid?
Jawaban
Kolaborasi dengan berbagai pihak dapat membantu saya memahami proses perencanaan program atau kegiatan yang dapat mengembangkan kepemimpinan murid. Berikut beberapa manfaat kolaborasi yang saya rasakan:
1. Mengembangkan Perspektif yang Beragam: Kolaborasi dengan guru, staf sekolah, orang tua, murid, dan komunitas dapat memberikan saya berbagai perspektif tentang kebutuhan dan minat murid.
2. Memperkaya Keahlian: Setiap pihak memiliki keahlian dan pengalaman yang berbeda. Kolaborasi memungkinkan saya untuk memanfaatkan keahlian tersebut dalam merancang program yang efektif.
3. Membangun Dukungan: Kolaborasi membantu membangun dukungan dari berbagai pihak untuk program kepemimpinan murid.
3. Apa gagasan yang dapat saya inisiasi untuk merancang program atau kegiatan yang dapat membantu mengembangkan kepemimpinan murid?
Berikut gagasan yang dapat saya inisiasi untuk merancang program atau kegiatan yang dapat membantu mengembangkan kepemimpinan murid:
Program Literasi dan Bahasa Selasa Bisa: Blog Interaktif Siswa Aktif
Program Literasi dan Bahasa Selasa Bisa bertujuan untuk meningkatkan minat dan kemampuan menulis siswa. Diadakan setiap hari Selasa, 15 menit sebelum masuk kelas, program ini berlangsung selama 4 minggu.
Program melibatkan guru Bahasa Indonesia, tim redaksi blog sekolah, dan siswa. Manfaatnya mencakup:
1. Meningkatkan minat dan kemampuan menulis siswa
2. Memberikan platform untuk publikasi karya siswa
3. Meningkatkan kepercayaan diri siswa
4. Mengembangkan budaya literasi di sekolah
Dengan melibatkan berbagai aset seperti guru Bahasa Indonesia, siswa, blog sekolah, dan komunitas penulis lokal, program ini menggunakan strategi seperti:
1. Memanfaatkan keahlian guru
2. Melibatkan siswa secara aktif
3. Memanfaatkan platform blog sekolah
4. Menjalin kerjasama dengan komunitas
Program ini diharapkan dapat mencapai tujuannya secara lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekolah dan komunitas.
Program Selasa Bisa dapat dikategorikan sebagai program intrakurikuler dengan pertimbangan berikut:
Waktu Pelaksanaan: Program ini diadakan pada hari Selasa, 15 menit sebelum masuk kelas, menunjukkan integrasi dengan jadwal pelajaran reguler.
Tujuan Program: Bertujuan untuk meningkatkan minat dan kemampuan menulis siswa, sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum Bahasa Indonesia.
Keterlibatan Guru: Guru Bahasa Indonesia berperan sebagai mentor dan fasilitator dalam program ini.
Meskipun bersifat intrakurikuler, terdapat fleksibilitas dalam durasi program selama 4 minggu dan sifat opsional kegiatan bagi siswa. Dengan demikian, Program Selasa Bisa dapat dikategorikan sebagai intrakurikuler yang fleksibel, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan minat dan kemampuan menulis di luar jam pelajaran regular.
Kategorisasi akhir tergantung pada kebijakan sekolah dan tujuan program. Pertanyaan-pertanyaan seperti integrasi dengan jadwal pelajaran, tujuan program, keterlibatan siswa, dan penilaian formal dapat membantu menentukan apakah program ini bersifat intrakurikuler, kokurikuler, atau ekstrakurikuler sesuai dengan kebijakan dan tujuan sekolah.
Jenjang SMP/MTS kelas 7-9
Dari segi kesiapan, Siswa pada jenjang SMP/MTs Kelas 7-9 berada dalam masa pubertas dan menunjukkan minat yang beragam. Dalam konteks kurikulum, program dapat difokuskan pada pengembangan keterampilan menulis yang lebih kompleks, seperti esai, artikel, atau karya ilmiah.Â
Untuk memenuhi minat dan kebutuhan siswa, program dapat dirancang dengan tema yang relevan dengan kehidupan remaja, seperti persahabatan, cinta, atau isu-isu seputar bullying. Pendekatan ini akan lebih mengakomodasi perkembangan siswa, memastikan relevansi materi pembelajaran, dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses belajar.
7 Karakteristik lingkungan yang menumbuhkan kepemimpinan murid
1. Menciptakan lingkungan yang memberikan kesempatan bagi murid untuk mengadopsi pola pikir positif dan mengalami emosi yang positif.
2. Mengembangkan lingkungan yang memperkuat keterampilan berinteraksi sosial dengan positivitas, kebijaksanaan, dan kearifan.
3. Menyediakan lingkungan yang melatih keterampilan yang diperlukan murid dalam mencapai tujuan akademik dan non-akademik.
4. Menggalakkan lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta lingkungan sekitarnya.
5. Membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan mengikuti tujuan, harapan, atau mimpi yang memberikan manfaat dan kebaikan yang melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, atau golongan.
6. Menunjukkan komitmen dalam menempatkan murid sedemikian rupa sehingga mereka aktif dalam menentukan proses belajarnya sendiri.
7. Membangun lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh pada murid, memungkinkan mereka untuk bangkit di tengah kesulitan dan tantangan.
Dari 7 ciri lingkungan yang mendukung perkembangan kepemimpinan murid, karakteristik utama yang paling relevan dengan Program Selasa Bisa adalah:
2. Membangun lingkungan yang memperkuat keterampilan berinteraksi sosial dengan positivitas, kebijaksanaan, dan kearifan.
Alasannya:
Program Selasa Bisa mendorong kolaborasi dan kerja sama dalam menulis, memperkuat keterampilan berinteraksi sosial.
Program ini melatih murid berkomunikasi secara efektif dengan mengungkapkan ide dan pemikiran mereka.
Program ini memberikan peluang untuk saling belajar dan membangun hubungan positif di antara siswa.
Program ini membantu murid mengembangkan empati dan pemahaman terhadap perspektif orang lain.
Keterampilan sosial yang kokoh sangat penting untuk menjadi pemimpin yang sukses.
Karakteristik lingkungan lain yang juga relevan untuk Program Selasa Bisa:
 1. Memberikan kesempatan kepada murid untuk merasakan emosi positif dan membangun kepercayaan diri.
3. Melatih murid untuk mencapai tujuan dan menyelesaikan tugas.
4. Membantu murid memahami kekuatan dan potensi pribadi mereka.
5. Membimbing murid dalam menetapkan tujuan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Apa
Program "Selasa Bisa: Blog Interaktif Siswa Aktif" merupakan upaya terstruktur untuk memajukan literasi dan keterampilan menulis siswa SMP kelas 7, 8, dan 9. Dengan berfokus pada pembelajaran bahasa, program ini secara khusus diadakan setiap hari Selasa, memberikan keterlibatan siswa melalui penggunaan blog interaktif sebagai wadah pembelajaran yang dinamis.Â
Blog sekolah menjadi landasan untuk menginspirasi dan melibatkan siswa dalam kegiatan menulis yang kreatif. Melalui pendekatan ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan minat mereka dalam literasi serta meningkatkan keterampilan menulis dengan memanfaatkan teknologi.
Bagaimana
Kegiatan dalam Program Selasa Bisa
Berikut adalah penjelasan tentang kegiatan dalam program Selasa Bisa:
1. Minggu Pertama:
Menentukan tema dan genre:
Murid didorong untuk memilih tema dan genre tulisan yang mereka minati.
Guru atau mentor dapat memberikan saran dan masukan kepada murid dalam memilih tema dan genre.
Murid dapat berdiskusi dengan teman sekelas untuk mendapatkan ide dan inspirasi.
2. Minggu kedua:
Materi kepenulisan:
Guru atau mentor memberikan materi tentang dasar-dasar kepenulisan, seperti struktur teks, pemilihan kata, dan teknik penulisan yang menarik.
Materi dapat disampaikan melalui presentasi, diskusi, atau kegiatan lainnya.
Murid dapat diberikan contoh-contoh karya tulis yang baik untuk dianalisis.
3. Minggu Ketiga:
Proses menulis:
Murid mulai menulis karya mereka berdasarkan tema dan genre yang telah dipilih.
Guru atau mentor dapat memberikan bimbingan dan pendampingan kepada murid selama proses menulis.
Murid dapat saling membantu dan memberikan masukan kepada teman sekelas.
4. Minggu Keempat:
Mengumpulkan tulisan untuk dimuat di blog sekolah:
Murid mengumpulkan karya tulis mereka kepada guru atau mentor.
Guru atau mentor melakukan seleksi dan editing terhadap karya tulis yang dikumpulkan.
Karya tulis yang terpilih dimuat di blog sekolah.
Murid dapat mempresentasikan karya tulis mereka di depan teman-temannya.
Mengapa
Kegiatan Selasa Bisa dirancang untuk membentuk lingkungan yang memperkuat keterampilan berinteraksi sosial dengan positivitas, kebijaksanaan, dan kearifan, khususnya dalam menulis.Â
Ini diperkuat melalui kolaborasi, meningkatkan rasa memiliki, dan saling menghormati. Selain itu, kegiatan ini memacu kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam konteks menulis, memberikan kesempatan untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan motivasi belajar dalam menulis.Â
Semua ini menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna. Dengan demikian, Kegiatan Selasa Bisa diharapkan membawa dampak positif, membentuk lingkungan sekolah yang bijaksana, penuh kearifan, dan memungkinkan perkembangan siswa menjadi individu yang cerdas dan bertanggung jawab.
Program Menulis Selasa Bisa merupakan inovasi pendidikan yang bertujuan meningkatkan minat dan kemampuan menulis siswa. Dengan memanfaatkan berbagai aset dari sekolah dan komunitas, program ini menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan.Â
Melalui rutinitas menulis dan umpan balik konstruktif, siswa terbiasa menuangkan ide dengan jelas. Program ini juga merangsang kreativitas dan imajinasi siswa, membangun rasa percaya diri dan keberanian melalui presentasi karya tulis di depan kelas, serta meningkatkan budaya literasi di sekolah.Â
Dengan memanfaatkan aset seperti guru, siswa, blog sekolah, dan komunitas penulis lokal, program ini menjadi solusi holistik untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H