Program ini diharapkan dapat mencapai tujuannya secara lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekolah dan komunitas.
Program Selasa Bisa dapat dikategorikan sebagai program intrakurikuler dengan pertimbangan berikut:
Waktu Pelaksanaan: Program ini diadakan pada hari Selasa, 15 menit sebelum masuk kelas, menunjukkan integrasi dengan jadwal pelajaran reguler.
Tujuan Program: Bertujuan untuk meningkatkan minat dan kemampuan menulis siswa, sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum Bahasa Indonesia.
Keterlibatan Guru: Guru Bahasa Indonesia berperan sebagai mentor dan fasilitator dalam program ini.
Meskipun bersifat intrakurikuler, terdapat fleksibilitas dalam durasi program selama 4 minggu dan sifat opsional kegiatan bagi siswa. Dengan demikian, Program Selasa Bisa dapat dikategorikan sebagai intrakurikuler yang fleksibel, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan minat dan kemampuan menulis di luar jam pelajaran regular.
Kategorisasi akhir tergantung pada kebijakan sekolah dan tujuan program. Pertanyaan-pertanyaan seperti integrasi dengan jadwal pelajaran, tujuan program, keterlibatan siswa, dan penilaian formal dapat membantu menentukan apakah program ini bersifat intrakurikuler, kokurikuler, atau ekstrakurikuler sesuai dengan kebijakan dan tujuan sekolah.
Jenjang SMP/MTS kelas 7-9
Dari segi kesiapan, Siswa pada jenjang SMP/MTs Kelas 7-9 berada dalam masa pubertas dan menunjukkan minat yang beragam. Dalam konteks kurikulum, program dapat difokuskan pada pengembangan keterampilan menulis yang lebih kompleks, seperti esai, artikel, atau karya ilmiah.Â
Untuk memenuhi minat dan kebutuhan siswa, program dapat dirancang dengan tema yang relevan dengan kehidupan remaja, seperti persahabatan, cinta, atau isu-isu seputar bullying. Pendekatan ini akan lebih mengakomodasi perkembangan siswa, memastikan relevansi materi pembelajaran, dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses belajar.
7 Karakteristik lingkungan yang menumbuhkan kepemimpinan murid
1. Menciptakan lingkungan yang memberikan kesempatan bagi murid untuk mengadopsi pola pikir positif dan mengalami emosi yang positif.
2. Mengembangkan lingkungan yang memperkuat keterampilan berinteraksi sosial dengan positivitas, kebijaksanaan, dan kearifan.
3. Menyediakan lingkungan yang melatih keterampilan yang diperlukan murid dalam mencapai tujuan akademik dan non-akademik.
4. Menggalakkan lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta lingkungan sekitarnya.
5. Membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan mengikuti tujuan, harapan, atau mimpi yang memberikan manfaat dan kebaikan yang melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, atau golongan.
6. Menunjukkan komitmen dalam menempatkan murid sedemikian rupa sehingga mereka aktif dalam menentukan proses belajarnya sendiri.
7. Membangun lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh pada murid, memungkinkan mereka untuk bangkit di tengah kesulitan dan tantangan.