Pendekatan PKBA (Pengembangan Komunitas Berbasis Aset) adalah kerangka kerja yang memfokuskan pada kekuatan, kemampuan, pengetahuan, dan hasrat komunitas untuk menciptakan kehidupan berkelanjutan.Â
Berbeda dengan pendekatan tradisional yang menyoroti masalah, PKBA memandang komunitas sebagai pencipta kesejahteraan. Ini mendorong komunitas untuk memanfaatkan asetnya secara mandiri dan berkelanjutan, dengan pemimpin sebagai fasilitator.Â
Melalui PKBA, komunitas didorong untuk menjadi lebih produktif dan mengatasi tantangan dengan bermodal sumber daya internal. Ini adalah proses community-driven development yang memungkinkan komunitas untuk menciptakan solusi dari dalam.
Karakteristik komunitas yang sehat dan resilien
Karakteristik komunitas yang sehat dan tangguh meliputi: dialog dan partisipasi yang berkelanjutan, komitmen terhadap tempat, koneksi dan kolaborasi, pengenalan dan pemanfaatan aset, penciptaan visi masa depan, pencarian ide dan peluang, adaptabilitas dan tanggung jawab, pengembangan kepemimpinan.Â
Dalam konteks sekolah, hal ini mengacu pada dialog yang mendorong keragaman, komitmen terhadap kemajuan siswa, kolaborasi antarwarga sekolah, pemanfaatan sumber daya yang ada, visi pembelajaran yang diwujudkan, inovasi dalam pendekatan pembelajaran, responsibilitas terhadap perubahan, dan pengembangan kepemimpinan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
Aset --aset dalam sebuah komunitas
Aset dalam sebuah komunitas meliputi modal manusia, sosial, politik, agama dan budaya, fisik, lingkungan/alam, dan finansial. Modal manusia mencakup kecerdasan, keterampilan, dan kecakapan individu.Â
Modal sosial berkaitan dengan hubungan antarwarga, kepercayaan, dan norma. Modal politik melibatkan pengaruh dalam pengambilan keputusan. Modal agama dan budaya mencakup sistem berperilaku, kepercayaan, serta hasil karya manusia.Â
Modal fisik termasuk bangunan dan infrastruktur. Modal lingkungan/alam adalah potensi alam yang bisa dimanfaatkan. Modal finansial adalah dukungan keuangan dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan. Pemanfaatan aset ini dapat meningkatkan kualitas komunitas.
Studi Kasus (1): Mengubah Kekurangan Menjadi Peluang - Menggali Potensi Sumber Daya dan Implementasinya dalam Acara Perpisahan