b. Menentukan pihak-pihak yang terlibat dalam keputusan.
Jawaban:Â
Dalam kasus ini, banyak pihak yang terlibat dalam penanganan dan penyelesaian masalah ini. Pertama-tama, terdapat korban perundungan yang mungkin mengalami dampak psikologis dan emosional yang serius. Selain itu, ada pelaku perundungan yang harus ditangani dan mungkin memerlukan pembinaan serta rehabilitasi.
Pihak kepolisian, seperti Polres, memiliki peran penting dalam penyelidikan dan penegakan hukum terhadap kasus perundungan ini. Sekolah, termasuk MTS dan SMP Negeri, memiliki tanggung jawab dalam menangani kasus secara internal, memberikan perlindungan kepada korban, serta memberikan sanksi yang sesuai kepada pelaku.
Dinas Pendidikan Kabupaten juga terlibat dalam memberikan bimbingan dan dukungan kepada sekolah dalam menangani masalah perundungan serta memastikan implementasi kebijakan anti-perundungan di lingkungan pendidikan.
Analisis SAR Basarnas mungkin diperlukan jika terdapat kasus perundungan yang melibatkan unsur kecelakaan atau kejadian di luar lingkungan sekolah, seperti perundungan di lingkungan alam terbuka.
Terakhir, masyarakat juga memiliki peran penting dalam memberikan dukungan kepada korban, mempromosikan kesadaran akan bahaya perundungan, serta mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan perundungan di komunitas.
Dengan melibatkan semua pihak terkait, diharapkan kasus perundungan ini dapat ditangani dengan baik dan solusi yang adil dan berkelanjutan dapat ditemukan untuk melindungi kesejahteraan semua individu yang terlibat.
c. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan terkait situasi.
Jawaban:Â
Kasus perundungan melibatkan siswa MTS sebagai korban dan empat siswa SMP Negeri sebagai pelaku. Perundungan dipicu oleh kesalahpahaman korban dengan kekasih salah satu pelaku. Kejadian terjadi pada 24 September 2022 dan terekam dalam video yang viral di media sosial.Â