Mungkin saat ini kita sering mendengar istilah "supervisi akademik"? Bagi para guru, istilah ini sudah tak asing lagi. Supervisi akademik adalah sebuah kegiatan untuk membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajarannya.
Ibarat mobil, supervisi akademik adalah cek berkala yang memastikan guru siap dalam mengantarkan murid-muridnya menuju tujuan pembelajaran. Di era Kurikulum Merdeka yang penuh fleksibilitas dan otonomi ini, supervisi akademik pun beradaptasi agar lebih sesuai dengan kebutuhan guru.
Instrumen supervisi akademik ibarat daftar periksa untuk melihat kesiapan guru. Berikut beberapa komponennya:
1. Perencanaan Pembelajaran: Apakah guru memiliki program tahunan, program semester, dan modul ajar yang jelas dan sesuai dengan Kurikulum Merdeka?
2. Pelaksanaan Pembelajaran: Apakah guru memiliki agenda mengajar, jadwal tatap muka, dan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat?
3. Penilaian: Apakah guru memiliki daftar nilai, KKTP, dan absensi siswa yang rapi dan terstruktur?
4. Media dan Sumber Belajar: Apakah guru menggunakan buku pegangan guru dan buku teks siswa yang sesuai dengan kurikulum?
Instrumen Supervisi Akademik (Kurikulum Merdeka) Administrasi Pembelajaran
Nama Sekolah              : .................................................Â
Nama Guru                 : ...................................................Â
Mata Pelajaran             : ...................................................
Jumlah Jam Tatap Muka   : ...................................................
NoKondisiKeterangan
Komponen AdministrasiTidakAda tetapiAda dan
PembelajaranAdatidak sesuaisesuai
(0)(1)(2)
1.Kalender Pendidikan
2.Program Tahunan
3.Program Semester
4.Alur Tujuan Pembelajaran
5.Modul Ajar
6.Jadwal Tatap Muka
7.Agenda Mengajar
8.Daftar Nilai
9.KKTP
10.Absensi Siswa
11.Buku Pegangan Guru
12Buku Teks Siswa
Jumlah
Skor Total
Ketercapaian
Keterangan : Nilai Akhir = Skor Perolehan  x 100 % Skor Maksimal (24)
Ketercapaian : 91% - 100%   = Sangat Baik               71% - 80%    = Cukup
81% - 90%    = Baik                      Dibawah 71%  = Kurang
Catatan       : .............................................................................................
Tindak Lanjut  : .............................................................................................
 ............, ..........................
Guru yang di Supervisi                                  Kepala Sekolah/ Tim SupervisiÂ
 ........................................                                  ............................
Lebih dari Sekedar Penilaian:
Supervisi akademik bukan tentang mencari-cari kesalahan guru, melainkan membantu mereka dalam mengembangkan kemampuannya.
Supervisi dilakukan oleh kepala sekolah atau tim supervisor dengan cara observasi, wawancara, dan diskusi. Hasilnya dianalisis untuk memberikan rekomendasi dan pendampingan kepada guru.
Contoh:
Seorang guru SMP menerapkan pembelajaran projek dalam mata pelajaran IPA. Saat supervisi, supervisor menemukan bahwa guru tersebut belum memiliki modul ajar yang terstruktur untuk projek tersebut.
Supervisor kemudian berdiskusi dengan guru untuk membantu merancang modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan projek dan Kurikulum Merdeka. Supervisor juga dapat memberikan rekomendasi sumber belajar dan strategi pembelajaran yang tepat.
Manfaat Supervisi Akademik:
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran: Guru menjadi lebih terarah dalam mengajar dan mampu memberikan pembelajaran yang lebih berkualitas.
2. Meningkatkan profesionalisme guru: Guru mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dan belajar dari koleganya.
3. Meningkatkan hasil belajar siswa: Dengan pembelajaran yang lebih berkualitas, hasil belajar siswa pun diharapkan meningkat.
4. Menciptakan budaya belajar yang positif: Supervisi akademik mendorong kolaborasi dan refleksi diri di antara guru, sehingga tercipta budaya belajar yang positif di sekolah.
Ragam Instrumen Supervisi Akademik
Supervisi akademik tak hanya tentang penilaian, tapi juga pendampingan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Instrumen yang tepat menjadi kuncinya. Berikut beberapa tipe instrumen supervisi akademik beserta kelebihan dan kekurangannya:
1. Observasi:
Kelebihan: Memberikan gambaran langsung tentang praktik pembelajaran di kelas.
Kekurangan: Membutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup besar.
2. Wawancara:
Kelebihan: Memberikan kesempatan untuk menggali informasi lebih mendalam tentang praktik pembelajaran.
Kekurangan: Jawaban guru bisa bias dan tidak selalu mencerminkan praktiknya di kelas.
3. Analisis Dokumen:
Kelebihan: Memberikan informasi tentang perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
Kekurangan: Dokumen yang dianalisis tidak selalu mencerminkan praktik pembelajaran yang sebenarnya.
4. Kuesioner:
Kelebihan: Mudah digunakan dan dapat menjangkau banyak guru.
Kekurangan: Jawaban guru bisa bias dan tidak selalu akurat.
Pemilihan instrumen yang tepat bergantung pada beberapa faktor, seperti tujuan supervisi, waktu yang tersedia, dan sumber daya yang ada. Kombinasi beberapa instrumen dapat memberikan hasil yang lebih komprehensif.
Penting untuk diingat:
Supervisi akademik bertujuan untuk membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajarannya.
Instrumen supervisi akademik hanyalah alat, bukan tujuan akhir.
Komunikasi yang terbuka dan konstruktif antara supervisor dan guru sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal.
Instrumen supervisi akademik di era Kurikulum Merdeka dirancang untuk membantu guru dalam mengoptimalkan pembelajarannya. Dengan supervisi yang tepat, guru akan lebih siap dalam menjalankan Kurikulum Merdeka dan memberikan pembelajaran terbaik bagi murid-muridnya.
Mari bersama-sama mendukung guru dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas dan bermakna bagi murid-murid Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H