Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mulai dari Diri Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin Pembelajaran

2 Februari 2024   06:54 Diperbarui: 2 Februari 2024   07:35 8121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pernyataannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Bapak Nadiem Makarim, menyoroti urgensi melaksanakan tugas kepemimpinan dengan memperhatikan prioritas utama, terutama dalam konteks pendidikan. 

Ia menekankan bahwa memberikan yang terbaik dalam pendidikan tidak selalu sejalan dengan keinginan, dan bahwa perubahan, terutama yang bersifat transformatif, pasti akan mengundang kritik. 

Oleh karena itu, Nadiem menyarankan untuk selalu mengevaluasi dampak keputusan pada peningkatan pembelajaran murid sebelum mengambil langkah. 

Kutipan ini menggambarkan kepentingan menjalankan tugas kepemimpinan dengan memperhatikan prioritas utama dan dampaknya pada peningkatan pembelajaran murid.

Bapak Nadiem Makarim menyoroti beban dan amanah kepemimpinan, dengan fokus pada keseimbangan prioritas yang penting. 

Beliau menekankan bahwa keputusan yang diambil harus berdampak positif pada peningkatan pembelajaran murid. Kepala sekolah diharapkan untuk mempertimbangkan apakah tindakan yang diambil mendukung tujuan tersebut.

Survei Pengetahuan Awal

Pertanyaan

Sebagai pemimpin pembelajaran, bagaimana Anda mengelola pengambilan keputusan kompleks yang melibatkan pihak dengan kepentingan sejalan namun saling bertentangan? 

Bagaimana Anda memastikan keputusan Anda selaras dengan nilai kebajikan yang diyakini? Pernahkah Anda meragukan keputusan Anda, mempertanyakan konsistensi dengan peraturan atau nilai yang Anda anut? 

Bagaimana Anda mengevaluasi apakah tindakan Anda sesuai dengan prinsip dan nilai kebajikan yang Anda pegang, serta menghindari memberikan prioritas pada golongan tertentu tanpa alasan yang jelas?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun