Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Contoh Laporan Wakil Kepala Sekolah untuk Bukti Dukung Tugas Tambahan Pengelolaan Kinerja di PMM

24 Januari 2024   11:59 Diperbarui: 24 Januari 2024   12:04 51396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Platform Merdeka Mengajar (PMM) menurut saya, menjadi alat yang sangat efektif bagi para pendidik dalam mengelola kinerja mereka. 

Dengan kehadiran fitur Pengelolaan Kinerja, guru dan kepala sekolah dapat dengan mudah menentukan serta mengelola Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) mereka. 

Dalam konteks ini, peran seorang wakil kepala sekolah (wakasek) menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa kinerja para pendidik di sekolah dikelola dengan baik. 

Oleh karena itu, laporan wakasek menjadi bukti krusial dalam mendukung pengelolaan kinerja di PMM. Melalui laporan ini, tergambar dengan jelas peran wakasek dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan, mengorganisasi tugas-tugas, dan mengelola sarana serta prasarana di lingkungan sekolah. 

Dengan demikian, artikel ini akan membahas contoh laporan wakasek sebagai bukti dukungan dalam pengelolaan kinerja di PMM.

Struktur Laporan Wakil Kepala Sekolah

Struktur laporan wakil kepala sekolah (wakasek) dimulai dengan bagian pendahuluan, diikuti oleh program kerja wakasek, rincian program kerja wakasek, pelaksanaan program kerja wakasek, dan akhirnya, tantangan dan rencana tindak lanjut. Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap bagian:

Pendahuluan:
Bagian ini memuat latar belakang dan tujuan pembuatan laporan wakasek. Menjelaskan mengapa laporan ini dibuat dan apa yang diharapkan dari pembaca.

Program Kerja Wakasek:
Merinci sasaran, program kegiatan, jadwal, biaya, penanggung jawab, dan laporan terkait program kerja wakasek. Memberikan gambaran komprehensif tentang rencana kerja yang akan dilaksanakan.

Rincian Program Kerja Wakasek:
Memperinci setiap program kegiatan yang telah disusun dalam program kerja. Menyajikan informasi terperinci mengenai tujuan spesifik, strategi pelaksanaan, dan metrik keberhasilan.

Pelaksanaan Program Kerja Wakasek:
Menjelaskan bagaimana program kerja tersebut dilaksanakan, mencakup langkah-langkah konkrit yang diambil dan hasil yang telah dicapai. Memberikan gambaran pelaksanaan dengan fokus pada pencapaian tujuan.

Tantangan dan Rencana Tindak Lanjut:
Mengidentifikasi tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan program kerja wakasek dan merinci rencana tindak lanjut yang akan diambil untuk mengatasi tantangan tersebut. Memberikan wawasan tentang peningkatan ke depan.

Dengan format laporan yang terstruktur ini, wakasek dapat menyajikan informasi secara sistematis dan komprehensif. Format ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan khusus dari setiap sekolah, memastikan bahwa laporan memberikan gambaran yang jelas dan efektif tentang kegiatan dan prestasi wakasek.

Contoh Laporan Wakasek

Pendahuluan


Pendidikan memiliki peranan sentral dalam pembangunan masyarakat. Kepemimpinan di lingkungan sekolah menjadi krusial untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas. 

Wakil kepala sekolah, sebagai mitra strategis kepala sekolah, memiliki peran signifikan dalam menjalankan tugas manajerial dan meningkatkan kualitas pendidikan. 

Pemahaman mendalam mengenai peranan, kompetensi, dan kerjasama antara kepala sekolah dan wakil kepala sekolah menjadi kunci untuk memahami dinamika manajerial dan pengelolaan pendidikan.

Wakil kepala sekolah harus memiliki kompetensi khusus, mencakup kemampuan konseptual, teknikal, dan sosial. Kompetensi ini menjadi landasan bagi wakil kepala sekolah dalam menjalankan tugas manajerial secara efektif, mendukung visi dan misi sekolah.

Kerjasama yang harmonis antara kepala sekolah dan wakil kepala sekolah menjadi fondasi utama untuk keberhasilan fungsi manajerial di sekolah. 

Dengan sinergi yang baik, keduanya dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, memberikan dampak positif pada pengelolaan sekolah.

Wakil kepala sekolah berperan aktif dalam manajemen kesiswaan, termasuk peningkatan prestasi ekstrakurikuler dan pengorganisasian aktivitas di luar kurikulum. Ini mendukung pembentukan karakter dan perkembangan holistik siswa.

Dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan, wakil kepala sekolah menjadi motor penggerak yang membantu kepala sekolah dalam pengembangan dan organisasi sekolah. 

Keduanya bekerja bersama untuk menciptakan lingkungan yang memfasilitasi pertumbuhan mutu pendidikan secara berkelanjutan.

Melalui pemahaman mendalam mengenai peranan, kompetensi, kerjasama, manajemen kesiswaan, dan peningkatan mutu pendidikan yang dijalankan oleh wakil kepala sekolah, penelitian ini bertujuan memberikan kontribusi positif pada pengembangan pemimpin di bidang pendidikan.

Program Wakasek

Tujuan utama dari Program Pengembangan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) ini adalah meningkatkan efektivitas manajerial dan kualitas pendidikan di sekolah melalui peran strategis yang dimainkan oleh Wakil Kepala Sekolah. 

Dengan fokus pada peningkatan kompetensi, kerjasama, manajemen kesiswaan, dan evaluasi berkelanjutan, program ini dirancang untuk mencapai hasil yang holistik.

Dalam upaya meningkatkan kompetensi wakil kepala sekolah, program ini menyediakan serangkaian pelatihan manajerial yang mencakup aspek-aspek terkini dalam manajemen sekolah, kepemimpinan, dan pengembangan personal. 

Selain itu, penekanan diberikan pada peningkatan kemampuan teknis, seperti penggunaan teknologi informasi dan sistem administrasi sekolah, serta pengembangan keterampilan sosial, termasuk komunikasi efektif, kepemimpinan tim, dan kolaborasi untuk memperkuat hubungan di antara staf, siswa, dan orang tua.

Kerjasama antara kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dianggap krusial dalam mencapai efisiensi dan efektivitas manajerial. Oleh karena itu, program ini mendorong penguatan tim manajemen dan kolaborasi lintas bidang di antara staf dan guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang holistik.

Dalam mengelola aspek kesiswaan, wakil kepala sekolah diberdayakan untuk meningkatkan prestasi ekstrakurikuler siswa melalui pengembangan program yang bervariasi. Program ini juga mencakup pengelolaan kepribadian dan etika siswa, dengan menyelenggarakan inisiatif yang mempromosikan pengembangan karakter positif.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan, program ini menekankan evaluasi kurikulum secara berkala dan mendorong pendekatan pembelajaran inovatif serta penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Monitoring dan evaluasi berperan penting dalam program ini, dengan diterapkannya sistem pemantauan kinerja untuk mengukur capaian dan mengidentifikasi area perbaikan. Wakil kepala sekolah juga didorong untuk melakukan evaluasi diri secara teratur untuk memastikan peningkatan berkelanjutan.

Selain itu, program ini mencakup penghargaan dan motivasi sebagai bentuk pengakuan terhadap kinerja unggul. Ini bertujuan untuk meningkatkan semangat kerja dan dedikasi wakil kepala sekolah serta staf sekolah.

Dengan pendekatan komprehensif ini, Program Pengembangan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, memotivasi para pemimpin pendidikan, dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara holistik di setiap sekolah yang mengadopsinya. 

Program ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing sekolah, menciptakan dampak positif dalam pengembangan pemimpin di bidang pendidikan.

Rincian Program Kerja Wakasek

Program Kerja Wakil Kepala Sekolah (Wakasek)

Bidang: Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Pelatihan Guru:

Merancang program pelatihan berkala untuk guru, fokus pada metode pembelajaran terkini dan penerapan teknologi dalam proses pengajaran.
Memonitor partisipasi guru dalam pelatihan dan mengevaluasi implementasi hasilnya di kelas.
Evaluasi Kurikulum:

Koordinasi evaluasi kurikulum secara berkala untuk memastikan relevansinya dengan perkembangan pendidikan terbaru.
Identifikasi kebutuhan penyesuaian dan perancangan strategi implementasi perubahan kurikulum.
Pengembangan Materi Ajar:

Menggali potensi pustakawan dan guru untuk merancang serta memperbarui materi ajar yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Menilai efektivitas materi ajar baru melalui pemantauan kinerja siswa.
Bidang: Pengembangan Potensi Siswa

Program Ekstrakurikuler:

Menyusun program ekstrakurikuler beragam untuk mengidentifikasi dan mengembangkan bakat serta minat siswa.
Menciptakan mekanisme pengukuran prestasi ekstrakurikuler dan memberikan penghargaan atas pencapaian siswa.
Bimbingan dan Konseling:

Penguatan program bimbingan dan konseling guna memberikan dukungan psikososial bagi siswa.
Implementasi kegiatan pembinaan karir untuk membantu siswa dalam pemilihan jalur pendidikan dan karir.
Bidang: Pemeliharaan Infrastruktur Sekolah

Perencanaan dan Pemeliharaan Gedung:

Menyusun rencana pemeliharaan berkala untuk memastikan kelangsungan kondisi fisik gedung dan fasilitas sekolah.
Mengoordinasikan perbaikan dan renovasi sesuai kebutuhan.
Pengelolaan Sarana dan Prasarana:

Menyusun kebijakan penggunaan ruang dan fasilitas sekolah untuk optimalisasi fungsi dan keamanan.
Memastikan ketersediaan sarana pendukung pembelajaran seperti perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas olahraga.
Bidang: Meningkatkan Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat

Forum Orang Tua dan Guru:

Mengadakan pertemuan rutin antara orang tua dan guru untuk membahas kemajuan serta kebutuhan pendidikan siswa.
Mendorong partisipasi aktif orang tua dalam kegiatan sekolah.
Kampanye Pendidikan Masyarakat:

Merancang kampanye pendidikan yang melibatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan.
Menyelenggarakan kegiatan terbuka sekolah untuk mengundang partisipasi masyarakat.
Bidang: Pelaksanaan Simulasi ANBK

Persiapan dan Pelaksanaan Simulasi:

Merencanakan serta mengorganisir simulasi ANBK secara menyeluruh untuk melibatkan seluruh siswa.
Memastikan ketersediaan sarana dan teknologi yang diperlukan untuk simulasi.
Analisis Hasil dan Peningkatan:

Menganalisis hasil simulasi ANBK untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan siswa.
Merancang program peningkatan berdasarkan temuan hasil simulasi.
Dengan program kerja ini, Wakil Kepala Sekolah bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, mengembangkan potensi siswa, memelihara infrastruktur sekolah, meningkatkan keterlibatan orang.

Pelaksanaan Program Kerja Wakasek

Program kerja wakil kepala sekolah (wakasek) di Platform Merdeka Mengajar (PMM) merupakan bagian integral dari pengelolaan kinerja. Beberapa komponen yang mencakup pelaksanaan program kerja wakasek adalah sebagai berikut:

Dokumentasi Kegiatan: Wakasek bertanggung jawab untuk membuat dokumentasi kegiatan, seperti rapat, inspeksi fisik, dan pemeliharaan rutin, sebagai upaya mencatat dan memantau jalannya berbagai kegiatan.

Jadwal: Wakasek perlu menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan, termasuk rapat, inspeksi fisik, dan pemeliharaan rutin, untuk memastikan kelancaran pelaksanaan dan keteraturan aktivitas.

Evaluasi: Wakasek harus melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Ini mencakup analisis hasil pembelajaran dan hasil survei atau asesmen potensi siswa, untuk mendapatkan gambaran holistik tentang kinerja sekolah.

Laporan Analisis Hasil Pembelajaran: Wakasek perlu menyusun laporan analisis hasil pembelajaran, mencakup peningkatan kinerja tenaga kependidikan, pengorganisasian tugas-tugas, dan pengelolaan sarana dan prasarana di lingkungan sekolah.

Catatan Hasil Rapat: Wakasek harus membuat catatan hasil rapat, terutama rapat bersama guru dan kepala sekolah, untuk mendokumentasikan keputusan dan perkembangan terkait manajemen sekolah.

Rencana Pengembangan Materi: Wakasek perlu menyusun rencana pengembangan materi, termasuk pembuatan materi baru atau pembaruan materi yang sudah ada, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Hasil Survei atau Asesmen Potensi Siswa: Wakasek bertugas membuat hasil survei atau asesmen potensi siswa, mengumpulkan data mengenai kemampuan siswa dalam berbagai aspek, guna membantu perencanaan pembelajaran yang lebih tepat.

Database Potensi Siswa: Wakasek perlu membuat database potensi siswa, menyimpan data tentang kemampuan siswa dalam berbagai aspek, sehingga dapat digunakan sebagai referensi dalam pengambilan keputusan pendidikan.

Rencana Pemeliharaan Rutin: Wakasek harus merencanakan pemeliharaan rutin, termasuk perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah, untuk memastikan keberlanjutan kondisi fisik yang optimal.

Catatan Hasil Inspeksi Fisik: Wakasek perlu membuat catatan hasil inspeksi fisik, mencatat hasil dari inspeksi keadaan sarana dan prasarana di sekolah, sebagai dasar untuk pengambilan keputusan perbaikan.

Melalui implementasi program kerja wakasek yang terstruktur, wakasek dapat secara efektif membantu kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan, mengorganisasi tugas-tugas, dan mengelola sarana dan prasarana di lingkungan sekolah.

Tantangan dan Rencana Tindak Lanjut

Dalam artikel ini, telah dibahas contoh laporan wakil kepala sekolah (wakasek) sebagai bukti dukungan dalam pengelolaan kinerja di Platform Merdeka Mengajar (PMM). 

Terlihat bagaimana wakasek dapat membantu kepala sekolah meningkatkan kinerja tenaga kependidikan, mengorganisasi tugas-tugas, dan mengelola sarana dan prasarana di sekolah. 

Tantangan dan rencana tindak lanjut juga telah dibahas untuk memastikan bahwa laporan wakasek menjadi bukti dukungan yang efektif dalam pengelolaan kinerja di PMM.

Penting untuk menyadari bahwa pengelolaan kinerja di PMM adalah alat penting untuk meningkatkan kinerja guru dan kepala sekolah. 

Dengan fitur Pengelolaan Kinerja di PMM, guru dan kepala sekolah dapat menentukan sasaran kinerja yang lebih kontekstual sesuai kebutuhan satuan pendidikan dan pengembangan karir, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pembelajaran yang berfokus pada peserta didik.

Untuk memastikan kelancaran pengelolaan kinerja di PMM, wakasek perlu siap mengembangkan dan mengelola program kerja yang efektif. 

Ini akan memastikan bahwa pengelolaan kinerja di PMM mendukung guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja mereka, memberikan manfaat besar bagi peserta didik.

Dengan demikian, perlu menjaga kualitas laporan wakasek dan memastikan implementasi yang baik dari rencana tindak lanjut yang telah disusun. 

Hal ini dapat menjamin bahwa pengelolaan kinerja di PMM terus mendukung guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja mereka, memberikan manfaat besar bagi perkembangan peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun