Pertanyaan seperti manfaat air bagi tumbuhan, keberlanjutan jumlah air di bumi, dan alasan di balik hal tersebut diberikan untuk menggugah rasa ingin tahu dan pemikiran kritis murid.
Langkah 2: Guru Mengorganisasi Sumber Belajar
Guru membentuk kelompok-kelompok berdasarkan hasil asesmen awal, memastikan setiap kelompok memiliki anggota yang beragam.Â
Setelah itu, murid diajak untuk mencari sumber belajar terkait topik siklus air melalui berbagai media, seperti video pembelajaran, artikel online, dan buku perpustakaan. Langkah ini bertujuan untuk merangsang kemandirian murid dalam mencari informasi.
Langkah 3: Murid Mengeksplorasi dan Melakukan Investigasi
Di tahap ini, kelompok-kelompok mulai menjelajahi konsep dan melakukan investigasi terkait siklus air. Dengan bimbingan lembar kerja, mereka berdiskusi, mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebelumnya, dan merancang bagan siklus air.Â
Proses ini memungkinkan murid untuk aktif terlibat dalam membangun pengetahuan mereka sendiri.
Langkah 4: Guru Melakukan Monitoring
Guru tidak hanya menjadi pengawas, tetapi juga pemantau aktif selama proses diskusi. Instrumen pengamatan digunakan untuk menilai keaktifan murid, termasuk interaksi dengan teman dan guru, serta kemampuan bekerja sama dalam kelompok. Â
Pada saat yang sama, guru memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya dan mengklarifikasi konsep yang mungkin masih belum mereka pahami sepenuhnya.
Langkah 5: Presentasi Kelompok
Setiap kelompok mempresentasikan temuan dan pemahaman mereka di depan kelas. Proses ini memberi kesempatan bagi murid untuk berbicara di hadapan umum, memperkuat keterampilan komunikasi mereka.Â