Di awal semester yang penuh semangat, Bu Fitri di sebuah sekolah tengah merencanakan sebuah inovasi pendidikan yang menarik hati: metode Self Organized Learning Environment (SOLE).Â
Bu Fitri, seorang guru yang selalu bersemangat untuk mengeksplorasi metode pembelajaran baru, bertekad untuk menciptakan suasana kelas yang penuh tantangan dan inspiratif.
Bu Fitri memulai perjalanannya dengan mendalami konsep SOLE, yang mengedepankan pembelajaran kooperatif dan penemuan melalui pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir kritis.Â
Dia menyusun rencana matang yang mencakup topik-topik menarik dan relevan dengan materi kurikulum, namun juga memberi ruang bagi kreativitas dan eksplorasi.
Pada hari pertama masuk, Bu Fitri dengan semangat menceritakan rencananya kepada para siswa. Mereka diajak untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, saling bertukar ide, dan belajar dari pengalaman masing-masing.Â
Bu Fitri menjelaskan bahwa pendekatan ini akan memberikan mereka kebebasan untuk mengeksplorasi ide dan menciptakan pemahaman yang mendalam tentang materi.
Saat metode SOLE dimulai, suasana kelas langsung berubah. Para siswa terlihat antusias dan terlibat dalam diskusi kelompok. Mereka membaca dan mencari informasi, berkolaborasi untuk menyelesaikan tugas, dan menyajikan temuan mereka di depan kelas.Â
Bu Fitri bertindak sebagai fasilitator yang bijaksana, membimbing mereka melalui pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pemikiran kritis dan refleksi.
Selama beberapa minggu, metode SOLE membawa perubahan positif dalam kelas. Para siswa tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang materi, tetapi juga mengembangkan keterampilan kolaboratif, komunikasi, dan pemecahan masalah.Â
Mereka mulai menemukan kegembiraan dalam pembelajaran yang melibatkan, membuat mereka semakin bersemangat untuk hadir di kelas setiap harinya.