Saya berharap observasi ini memberikan umpan balik yang membangun untuk membantu perkembangan saya, khususnya dalam mendengarkan aktif dan mengajukan pertanyaan yang bermakna.
Supervisor (CGP A) melakukan observasi terhadap proses percakapan coaching yang dilakukan antara supervisee/coach (CGP B) dan coachee (CGP C), serta mencatat hal-hal yang diamati.
Tahap 2
Coach (CGP B) melakukan percakapan coaching kepada coachee (CGP C).
Dalam melakukan percakapan coaching, Coach (CGP B) dapat menjadikan TIRTA, RASA, dan kompetensi coaching sebagai acuan, sementara coachee (CGP C) dapat menyampaikan topik terkait target pribadi.
Coach (CGP B):Â
Selamat pagi, CGP C. Hari ini kita akan melakukan sesi coaching menggunakan model TIRTA. Pertama-tama, mari kita mulai dengan menetapkan tujuan dari sesi coaching kita hari ini. Apa yang ingin Anda capai dari sesi coaching ini?
Coachee (CGP C):Â
Saya ingin meningkatkan kemampuan saya dalam mengelola waktu dengan lebih efektif.
Coach (CGP B):Â
Baik, tujuan yang jelas. Sekarang, mari kita identifikasi hal-hal yang nyata terkait dengan pengelolaan waktu Anda. Apa saja hambatan atau kendala yang Anda hadapi dalam mengelola waktu?
Coachee (CGP C):Â