Supervisi akademik adalah serangkaian aktivitas untuk meningkatkan peran guru dan pembelajaran di kelas. Penting untuk memahami supervisi akademik sebagai upaya positif yang terus-menerus meningkatkan kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran demi mencapai pembelajaran berpihak pada anak.Â
Fokusnya pada pemberdayaan dan pengembangan kompetensi diri, sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Dalam praktiknya, supervisi akademik perlu dilihat sebagai proses berkelanjutan, bukan sekadar evaluasi tahunan. Melihatnya sebagai alat pemberdayaan, supervisi akademik dapat menjadi proses yang memotivasi guru, meningkatkan kualitas pengajaran, dan menguatkan komitmen mereka untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Supervisi akademik dengan paradigma coachingÂ
Memiliki tujuan pemberdayaan dan pengembangan kompetensi guru secara berkelanjutan. Fokus pada pertumbuhan, perkembangan, dan pengawasan, supervisi memberdayakan guru dalam mengidentifikasi area pengembangan diri. Paradigma ini menghadirkan supervisi sebagai kolaborasi konstruktif antara supervisor dan guru, terencana, reflektif, objektif, berkesinambungan, dan komprehensif.Â
Melalui percakapan coaching, supervisi mengoptimalkan potensi setiap guru, membantu peningkatan kompetensi, dan mendorong penerapan metode pembelajaran baru. Proses supervisi, terutama supervisi klinis, melibatkan siklus pra-observasi, observasi, dan pasca-observasi, memastikan perbaikan berkelanjutan dan peningkatan kualitas pengajaran.
Video Paradigma Berpikir Coaching
Menurut Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan adalah mengarahkan tumbuhnya kekuatan anak untuk memperbaiki perilaku. Keterampilan coaching penting bagi pendidik untuk membimbing kekuatan kodrat murid, memberikan kemerdekaan belajar, dan mencegah kehilangan arah.Â
Sistem among, yang diperkuat oleh supervisi akademik, memperkuat keterampilan komunikasi guru-murid dengan pendekatan coaching. Pendidikan, sesuai visi Ki Hajar Dewantara, bertujuan membentuk budi pekerti, meningkatkan kecerdasan, dan menjaga kesehatan peserta didik. Dalam konteks ini, keterampilan coaching menjadi kunci untuk menuntun kekuatan kodrat murid. Supervisi akademik, dengan umpan balik konstruktif, turut mendukung pendidik dalam pengembangan keterampilan coaching.
2.4.1.1 Percakapan Pra-observasi
Percakapan pra-observasi dalam supervisi klinis memiliki peran penting. Pertama, membangun kepercayaan guru pada supervisor sebagai profesional dengan perencanaan yang baik. Kedua, memberikan pemahaman dan ketenangan mengenai tujuan supervisi klinis.Â
Ketiga, menciptakan kesepakatan tentang aspek pengembangan yang akan diobservasi, memberikan rasa percaya diri dan motivasi internal. Percakapan ini berlangsung singkat, sekitar 15-20 menit, menggunakan pendekatan coaching. Supervisor menyampaikan tujuan supervisi, guru memaparkan rancangan pembelajaran, dan bersama-sama menetapkan sasaran observasi. Percakapan ini dilakukan dengan suasana santai, kekeluargaan, dan semangat positif.
2.4.1.2. Observasi
Observasi kelas merupakan pengamatan objektif oleh supervisor saat guru mengajar. Tujuannya adalah mengumpulkan data terkait pengembangan yang disepakati sebelumnya. Observasi dilakukan bersama guru, dimotivasi oleh kebutuhan murid dan pengembangan potensi guru.Â
Pengamatan menggunakan instrumen yang telah ditetapkan dan berfokus pada sasaran yang disepakati. Meskipun demikian, supervisor dapat menemukan hal menarik di luar sasaran yang bermanfaat bagi pengembangan guru sebagai pemimpin pembelajaran yang peduli pada murid. Observasi kelas menjadi langkah kunci dalam proses supervisi akademik yang berorientasi pada pengembangan kompetensi guru.