Dalam artikel berjudul "Eksplorasi Konsep Modul 2.3 - 2.1: Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan," pembaca akan diajak menyelami prinsip-prinsip coaching.Â
Mulai dari pemahaman coaching secara umum hingga penerapannya dalam pendidikan, artikel ini membahas konsep-konsep kunci yang membentuk dasar pendekatan coaching yang efektif. Artikel ini adalah catatan tugas saya, jadi mohon ijin berbagi, ya. Â
Supervisi Akademik
Program Pendidikan Guru Penggerak tidak hanya menyiapkan kita sebagai pemimpin pembelajaran, tetapi juga sebagai kepala sekolah yang efektif. Supervisi akademik yang fokus pada pembelajaran sesuai standar proses dan pengembangan kompetensi pendidik menjadi kunci.Â
Pemimpin yang menerapkan pendekatan memberdayakan dan coaching diharapkan dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri, mendorong ruang perbaikan, dan senantiasa memiliki growth mindset. Program ini membentuk kepala sekolah yang tidak hanya memimpin, tetapi juga mendukung perkembangan dan kesejahteraan guru serta siswa di sekolah.
2.1.1 Konsep Coaching secara Umum
Elemen-elemen penting coaching mencakup kolaborasi, fokus pada solusi, berorientasi pada hasil, sistematis, peningkatan performa, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi. Sebagai guru, mungkin telah menerapkan prinsip-prinsip coaching, seperti memberdayakan siswa untuk belajar dan tumbuh, serta mendukung perkembangan rekan sejawat melalui pendekatan yang bersifat membantu dan memaksimalkan potensi.
Metode pengembangan diri
Metode pengembangan diri, seperti mentoring, konseling, fasilitasi, dan training, menjadi penting di sekolah. Mentoring membantu mengatasi kesulitan, konseling fokus pada pertumbuhan dan pemecahan masalah, fasilitasi memperbaiki cara kelompok bekerja, dan training meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan perilaku pegawai. Metode ini saling melengkapi dan dapat diterapkan untuk pengembangan diri holistik.
1. Mentoring adalah sistem pelatihan di mana mentor, individu senior atau berpengalaman, membimbing dan memberi umpan balik kepada mentee. Konseling adalah membantu individu mengatasi masalah pribadi, sosial, atau psikologis oleh profesional terlatih. Fasilitasi adalah membantu kelompok mencapai tujuan dengan efektif. Training memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan atau pengetahuan. Coaching membantu individu mencapai tujuan dengan efektif, melibatkan bimbingan, inspirasi, dan umpan balik dari pelatih kepada klien. Semua metode ini berfokus pada hubungan dan pengembangan pribadi atau kelompok untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2.Sebagai pendidik, Anda telah memainkan peran kritis sebagai coach, mentor, konselor, fasilitator, dan trainer di sekolah. Pengalaman Anda bervariasi, membantu siswa mencapai tujuan akademik atau pribadi, mengembangkan keterampilan sosial, memberikan dukungan pribadi, memfasilitasi kelompok, dan memberikan pelatihan untuk peningkatan keterampilan. Memahami perbedaan antara coaching, mentoring, konseling, fasilitasi, dan training penting untuk memberikan dukungan yang sesuai kepada siswa dan staf sekolah.
Tabel Perbedaan antara Coaching, Mentoring, Konseling, Fasilitasi dan Training
Pergantian peran guru menjadi pelatih, mentor, konselor, fasilitator, dan pelatih memerlukan tindakan konkret. Sebagai guru penggerak, mereka mengadakan pelatihan, memberikan dukungan individual, dan mendorong kolaborasi. Sebagai pembimbing utama, guru menggunakan coaching untuk memberdayakan siswa, mengembangkan keterampilan hidup, dan memfasilitasi pembelajaran interpersonal.Â
Melalui peran coach, guru memberikan pengawasan, peluang, bimbingan, dan pelatihan kepada murid, membantu mereka mencapai potensi penuh dan mengatasi tantangan. Coaching juga merangsang pemikiran tingkat tinggi siswa, memaksimalkan perkembangan pribadi dan profesional mereka.
2.1.2 Coaching dalam Konteks Pendidikan
Ki Hadjar Dewantara menegaskan tujuan pendidikan adalah membimbing pertumbuhan kodrat anak. Pendidik perlu menguasai keterampilan coaching untuk membimbing potensi murid menuju keselamatan dan kebahagiaan.Â
Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran memberi murid kebebasan menemukan diri mereka dengan panduan dan pemberdayaan pendidik. Pendekatan coaching, seperti Tut Wuri Handayani, memperkuat komunikasi guru-murid. Emansipatif dan penuh kasih, coaching melibatkan dialog antara coach dan coachee, melatih guru menciptakan semangat Tut Wuri Handayani dalam pembelajaran.
Paradigma Berfikir Among
Coaching pendidikan melibatkan kolaborasi solutif, berorientasi pada hasil, dan bersifat sistematis. Guru berperan sebagai fasilitator pertumbuhan dan kinerja murid, membimbing mereka mencapai tujuan akademik dan pribadi dengan dukungan serta arahan.
Sebagai coach, guru membantu siswa menghadapi tantangan, merangsang pemikiran tingkat tinggi, dan mengoptimalkan potensi pribadi dan profesional mereka untuk mencapai keberhasilan holistik. Pendekatan ini memastikan pembelajaran yang mendalam dan berkelanjutan, mempersiapkan siswa untuk mengatasi perjalanan hidup mereka dengan percaya diri dan kemampuan yang diperluas.
Materi 2.1
Program Pendidikan Guru Penggerak tidak hanya menyiapkan calon guru sebagai pemimpin pembelajaran, tetapi juga sebagai kepala sekolah. Tugas supervisi akademik dalam standar proses harus berfokus pada pembelajaran yang berpihak pada murid. Supervisi juga bertujuan pengembangan kompetensi diri guru, sesuai dengan standar tenaga kependidikan.Â
Kepala sekolah perlu menjadi pemimpin yang menggunakan pendekatan coaching, memandu pengembangan diri dan rekan sejawat. Coaching adalah proses kolaboratif, berorientasi pada hasil, dan sistematis untuk meningkatkan kinerja dan pertumbuhan pribadi. Dengan konsep coaching, diharapkan kepala sekolah mendorong pengembangan diri guru secara berkelanjutan dan terarah.
Tugas 2.1.A
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1) Tuliskan elemen-elemen penting dari coaching yang dapat diambil dari
beberapa definisi coaching yang telah disajikan!
2) Sebagai guru, pernahkah Anda menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut
di sekolah Anda baik kepada murid maupun rekan sejawat Anda? Jika jawaban
anda "ya", berilah contoh dan penjelasannya.
Jawaban Saya:
Elemen-elemen kunci dalam coaching, seperti kolaborasi solutif dan orientasi hasil, saya terapkan sebagai guru. Saya memberikan dukungan individual kepada murid, memberikan masukan konstruktif, dan berbagi praktik terbaik dengan rekan sejawat.Â
Mendorong siswa berpikir kritis, saya bimbing untuk mencapai tujuan akademik dan pribadi, serta memaksimalkan potensi mereka. Saya telah memberikan saran kepada rekan sejawat dalam mengatasi tantangan pembelajaran, menerapkan tips mengajar, dan menggalang kolaborasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Prinsip-prinsip coaching ini memperkuat peran saya sebagai pendidik yang peduli dan berfokus pada pengembangan holistik siswa dan rekan sejawat.
Tugas 2.1. B
1. Setelah membaca definisi-definisi mengenai mentoring, konseling,
fasilitasi dan training, tuliskan yang Anda ketahui mengenai mentoring,
coaching, konseling, training dan fasilitasi
2. Dalam berinteraksi di sekolah, ceritakan pengalaman Anda ketika
berperan sebagai coach, mentor, konselor, fasilitator, dan trainer.
Jawaban Saya:
1.Mentoring melibatkan mentor berpengalaman memberikan bimbingan, saran, dan dukungan pada mentee untuk pengembangan diri. Coaching, sebagai kolaborasi, membantu mencapai tujuan melalui dukungan, bimbingan, dan umpan balik. Konseling membantu atasi masalah emosional, sementara training mentransfer pengetahuan dan keterampilan. Fasilitasi memfasilitasi kelompok mencapai tujuan.
2.Sebagai guru, saya berperan sebagai coach, mentor, konselor, fasilitator, dan trainer. Saya memberikan dukungan dan bimbingan kepada rekan sejawat, memberi saran pada murid, dan berperan sebagai mentor dengan membagikan pengetahuan untuk pengembangan diri mereka.
Kesimpulan dari materi coaching dan supervisi akademik adalah bahwa coaching, sebagai proses kolaboratif berfokus pada solusi, dapat efektif digunakan dalam supervisi akademik. Pendekatan ini memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid dan meningkatkan kemampuan mengajar guru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI