Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Eksplorasi Konsep Modul 2.3 -2.1 Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Dunia Pendidikan

19 November 2023   14:19 Diperbarui: 19 November 2023   14:21 20828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi coaching dalam dunia pendidikan www.pexels.com


2.1.2 Coaching dalam Konteks Pendidikan
Ki Hadjar Dewantara menegaskan tujuan pendidikan adalah membimbing pertumbuhan kodrat anak. Pendidik perlu menguasai keterampilan coaching untuk membimbing potensi murid menuju keselamatan dan kebahagiaan. 

Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran memberi murid kebebasan menemukan diri mereka dengan panduan dan pemberdayaan pendidik. Pendekatan coaching, seperti Tut Wuri Handayani, memperkuat komunikasi guru-murid. Emansipatif dan penuh kasih, coaching melibatkan dialog antara coach dan coachee, melatih guru menciptakan semangat Tut Wuri Handayani dalam pembelajaran.


Paradigma Berfikir Among
Coaching pendidikan melibatkan kolaborasi solutif, berorientasi pada hasil, dan bersifat sistematis. Guru berperan sebagai fasilitator pertumbuhan dan kinerja murid, membimbing mereka mencapai tujuan akademik dan pribadi dengan dukungan serta arahan.

Sebagai coach, guru membantu siswa menghadapi tantangan, merangsang pemikiran tingkat tinggi, dan mengoptimalkan potensi pribadi dan profesional mereka untuk mencapai keberhasilan holistik. Pendekatan ini memastikan pembelajaran yang mendalam dan berkelanjutan, mempersiapkan siswa untuk mengatasi perjalanan hidup mereka dengan percaya diri dan kemampuan yang diperluas.


Materi 2.1
Program Pendidikan Guru Penggerak tidak hanya menyiapkan calon guru sebagai pemimpin pembelajaran, tetapi juga sebagai kepala sekolah. Tugas supervisi akademik dalam standar proses harus berfokus pada pembelajaran yang berpihak pada murid. Supervisi juga bertujuan pengembangan kompetensi diri guru, sesuai dengan standar tenaga kependidikan. 

Kepala sekolah perlu menjadi pemimpin yang menggunakan pendekatan coaching, memandu pengembangan diri dan rekan sejawat. Coaching adalah proses kolaboratif, berorientasi pada hasil, dan sistematis untuk meningkatkan kinerja dan pertumbuhan pribadi. Dengan konsep coaching, diharapkan kepala sekolah mendorong pengembangan diri guru secara berkelanjutan dan terarah.


Tugas 2.1.A
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1) Tuliskan elemen-elemen penting dari coaching yang dapat diambil dari
beberapa definisi coaching yang telah disajikan!


2) Sebagai guru, pernahkah Anda menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut
di sekolah Anda baik kepada murid maupun rekan sejawat Anda? Jika jawaban
anda "ya", berilah contoh dan penjelasannya.


Jawaban Saya:
Elemen-elemen kunci dalam coaching, seperti kolaborasi solutif dan orientasi hasil, saya terapkan sebagai guru. Saya memberikan dukungan individual kepada murid, memberikan masukan konstruktif, dan berbagi praktik terbaik dengan rekan sejawat. 

Mendorong siswa berpikir kritis, saya bimbing untuk mencapai tujuan akademik dan pribadi, serta memaksimalkan potensi mereka. Saya telah memberikan saran kepada rekan sejawat dalam mengatasi tantangan pembelajaran, menerapkan tips mengajar, dan menggalang kolaborasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Prinsip-prinsip coaching ini memperkuat peran saya sebagai pendidik yang peduli dan berfokus pada pengembangan holistik siswa dan rekan sejawat.


Tugas 2.1. B
1. Setelah membaca definisi-definisi mengenai mentoring, konseling,
fasilitasi dan training, tuliskan yang Anda ketahui mengenai mentoring,
coaching, konseling, training dan fasilitasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun