2. Dalam berinteraksi di sekolah, ceritakan pengalaman Anda ketika
berperan sebagai coach, mentor, konselor, fasilitator, dan trainer.
Jawaban Saya:
1.Mentoring melibatkan mentor berpengalaman memberikan bimbingan, saran, dan dukungan pada mentee untuk pengembangan diri. Coaching, sebagai kolaborasi, membantu mencapai tujuan melalui dukungan, bimbingan, dan umpan balik. Konseling membantu atasi masalah emosional, sementara training mentransfer pengetahuan dan keterampilan. Fasilitasi memfasilitasi kelompok mencapai tujuan.
2.Sebagai guru, saya berperan sebagai coach, mentor, konselor, fasilitator, dan trainer. Saya memberikan dukungan dan bimbingan kepada rekan sejawat, memberi saran pada murid, dan berperan sebagai mentor dengan membagikan pengetahuan untuk pengembangan diri mereka.
Kesimpulan dari materi coaching dan supervisi akademik adalah bahwa coaching, sebagai proses kolaboratif berfokus pada solusi, dapat efektif digunakan dalam supervisi akademik. Pendekatan ini memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid dan meningkatkan kemampuan mengajar guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H