Kasus kedua melibatkan Sabrina, seorang siswi yang terlambat dan tidak mengenakan sepatu sesuai peraturan sekolah. Bagaimana Bapak Lukman, guru piket, menangani situasi ini?
1. Sikap dan Tindakan Bapak Lukman:
Bapak Lukman mengambil posisi yang ketat dalam menegakkan peraturan sekolah:
Ketegasan Terhadap Aturan
Bapak Lukman tetap konsisten dengan peraturan bahwa sepatu harus berwarna hitam sesuai dengan seragam sekolah.
Ketidakpemahaman terhadap Situasi Sabrina
Meskipun Sabrina mencoba menjelaskan situasinya, Bapak Lukman tetap mempertahankan penegakan aturan.
2. Pertanyaan yang Mungkin Diajukan oleh Bapak Lukman jika Mengambil Posisi Sebagai Manajer yang Lebih Empati:
Jika Bapak Lukman mengambil pendekatan yang lebih empati sebagai seorang manajer, dia mungkin akan mengajukan pertanyaan seperti:
"Sabrina, apa yang membuatmu terburu-buru dan membuatmu salah memilih sepatu hari ini?"
"Apakah ada alasan khusus mengapa kamu tidak bisa kembali ke rumah atau meminta seseorang membawakanmu sepatu yang sesuai?"
"Apa yang bisa kita lakukan bersama untuk menyelesaikan masalah ini tanpa harus memberikan hukuman yang keras?"
Kasus 3: Menghadapi Ketidakfokusan Siswa
Kasus ketiga melibatkan Fajar, seorang siswa yang tidak fokus dan tidak responsif dalam pelajaran Bahasa Inggris yang diajarkan oleh Ibu Dani. Bagaimana Ibu Dani dan Ibu Suti, Kepala Sekolah, menangani situasi ini?
1.Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar?