Ibu Santi juga memberitahu bahwa mereka telah memberi tahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bahwa jika ada ketiadaan guru, mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti. Ini menunjukkan komitmen mereka untuk memperbaiki hubungan.
2. Evaluasi Restitusi oleh Fifi dan Natali:
Menurut pendapat saya, restitusi yang diusulkan oleh Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang mereka lakukan. Mereka mencoba untuk:
Mengadakan Diskusi Kelompok
Ini merupakan langkah positif untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai yang seharusnya diterapkan di sekolah.
Mengirim Email ke Ibu Eni
Mereka berusaha berkomunikasi dengan guru pengganti mereka secara terbuka dan mencoba memperbaiki hubungan dengan Ibu Eni.
3. Dalam kasus ini, Ibu Eni telah mengambil posisi yang sabar dan kepemimpinan. Meskipun dia adalah guru baru, dia mencoba untuk tetap tenang dan berkomunikasi dengan Fifi dan Natali dengan ramah.
Dalam hal ini posisi Ibu Eni adalah membuat Fifi dan Natali merasa bersalah dengan berkata, "Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas."
Dia juga mencoba untuk mengingatkan mereka tentang pentingnya mengerjakan tugas dan berfokus di kelas. Ibu Eni juga memposisikan dirinya sebagai teman bagi peserta didik, dengan berkata, "Tolong, bantu Ibu, ya!". Ibu Eni tidak langsung mengambil tindakan tegas, tetapi memberi mereka kesempatan untuk memperbaiki perilaku mereka.
4.Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi langkah yang ditempuh Ibu Santi?
Jika saya adalah Pak Hasan, saya akan mendukung langkah-langkah yang telah diambil oleh Ibu Santi dan Ibu Eni dalam menangani masalah ini. Saya akan menghargai upaya mereka untuk menyelesaikan masalah dengan cara komunikasi dan memberikan pemahaman.
Kasus 2: Ketaatan Terhadap Peraturan Sekolah